REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Harga minyak melonjak pada Selasa, karena pasar terjebak dalam rumor tentang latihan militer Iran di rute penting Teluk dan harapan langkah-langkah stimulus lebih dari Federal Reserve AS, kata para pedagang.
Dalam transaksi sore, harga minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari naik menjadi 111,10 dolar AS per barel, sebelum mundur kembali menjadi 109,32 dolar AS, yang masih keuntungan besar dan kuat 2,06 dolar AS dari tingkat penutupan Senin.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk Januari, melompat setinggi 101,25 dolar AS. Kemudian berdiri di 99,70 dolar AS, naik 1,93 dolar AS dari posisi Senin.
"Harga minyak melonjak tajam di sesi sore karena laporan latihan militer Iran di Selat Hormuz, yang kemudian dibantah oleh juru bicara kementerian luar negeri Iran," ujar analis CMC Markets, Michael Hewson.
Pedagang tetap takut bahwa Teheran dapat mencoba dan menutup Selat Hormuz yang strategis dan sensitif yang menghubungkan Teluk dengan Teluk Oman, dimana banyak minyak di kawasan tersebut diangkut.
"Ini menunjukkan seberapa sensitif pasar minyak ketika desas-desus niat Iran menutup Selat Hormuz yang menyebabkan harga melonjak," kata broker Owen Ireland di Valbury Capital.
"Apakah atau tidak rumor ini benar ... masih harus dilihat tetapi penting untuk mempertimbangkan berapa banyak kekuatan Iran atas bahan hitam (minyak)."