Kamis 15 Dec 2011 10:45 WIB

Dilihat dari Fisiknya, Wanita tidak Cocok Jadi Anggota Dewan

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Didi Purwadi
Petugas keamanan Kuwait melerai perdebatan antara anggota parlemen kelompok Sunni dan Syiah. (ilustrasi)
Foto: www.thehindu.com
Petugas keamanan Kuwait melerai perdebatan antara anggota parlemen kelompok Sunni dan Syiah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT CITY - Salah seorang tokoh agama di Kuwait, Dr Ajeel Al-Nashmi, merasa keberatan jika wanita menduduki posisi sebagai anggota majelis nasional. Ia yang seorang mantan dekan Syariah dan Studi Islam ini mengatakan Islam tidak mengizinkan wanita untuk terlibat dalam pemilu.

 

Menurutnya, wanita boleh berpartisipasi dalam isu-isu politik. Kaum wanita juga boleh memilih perwakilan mereka di dewan. Namun, mereka tidak boleh mengajukan diri sebagai wakil rakyat.

 

"Selama zaman Nabi Muhammad SAW dan periode berikutnya, sejarah tidak mencatat perempuan memerintah dan mengelola urusan negara," ujar pria yang juga ketua Liga Cendekiawan Agama bidang syariah ini.

Al Nashmi menambahkan wanita berhak untuk mengemukanan pendapat dan menuntut hak melalui media massa. Dilihat dari sudut pandang fisik, wanita kurang pas menjalani profesi di bidang politik seperti menjadi anggota dewan.

Ia berpendapat wanita tidak cocok untuk banyak berdebat, sering muncul di hadapan umum, begadang hingga malam hari dan banyak berinteraksi dengan pria.  

 

 

sumber : http://www.arabtimesonline.com
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement