REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - PSSI sebaiknya menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk membenahi organisasi. Hal ini menyusul semakin merosotnya legitimasi kepengurusan PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin.
"Sebaiknya memang KLB. Karena, itu dapat dijadikan solusi atas kericuhan yang terjadi selama ini. Para pengurus PSSI rapat bersama dalam suatu kongres. Jika nantinya mengerucut menjadi KLB, artinya memang itu yang dikehendaki sebagian besar anggota," ujar pengamat olahraga di Sumatera Selatan, Samsuramel Mkes, Kamis.
Ramel menuturkan KLB sangat mungkin terjadi karena legitimasi pengurus saat ini kian dipertanyakan. Pertemuan 40 perwakilan anggota PSSI di Jakarta pada 17-19 Desember nanti boleh jadi bertujuan melakukan konsolidasi menggelar rapat akbar sepak bola Indonesia.
Menurut dosen Fakultas Olahraga Universitas Sriwijaya ini, legitimasi kepengurusan Djohar Arifin kian merosot karena tidak menjalankan program kerja sesuai dengan hasil kongres tahunan di Bali. Djohar Arifin juga melanggar statuta FIFA dalam menjalankan kompetisi.
"Sejak era kepemimpinan Djohar Arifin, program menjadi tidak jelas. Tidak ada kepastian mengenai kompetisi di Indonesia," kata dia. ''Hal itu diperkeruh dengan adanya dualisme kompetisi profesional di Indonesia, yakni Liga Super Indonesia dan Liga Prima Indonesia.''