Rabu 21 Dec 2011 07:53 WIB

IMF:Keuangan Dunia di Titik Paling Berbahaya

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepala Dana Moneter Internasional, Christine Lagarde, Selasa memperingatkan, ekonomi dunia berada pada "titik yang sangat berbahaya," berbicara tentang dampak potensial terhadap negara-negara miskin selama kunjungan pertamanya ke Afrika sebagai kepala dana internasional .

Direktur pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) berbicara tentang krisis kepercayaan dengan pengangguran yang tinggi dan melambatnya pertumbuhan global. "Saat ini ekonomi dunia berdiri pada saat yang sangat berbahaya," Lagarde mengatakan kepada sebuah diskusi meja bundar tentang masa depan ekonomi Afrika di kota Lagos, Nigeria.

Dia mengatakan IMF merevisi proyeksi pertumbuhan global diperkirakan pada Januari yang tampaknya menjadi lebih rendah dari sebelumnya pada September, yang empat persen, sudah turun dari perkiraan pada Juni. "Dan apa lagi, ada risiko penurunan yang benar-benar mengancam proses pemulihan yang telah dimulai setelah krisis keuangan global 2008-09," katanya.

IMF mengatakan, memburuknya ekonomi Eropa dan gejolak pasar keuangan berarti akan merevisi turun prediksinya untuk pertumbuhan global yang terkandung dalam World Economic Outlook yang laporannya diterbitkan setiap tiga bulan lalu.

Awal bulan ini, PBB memangkas proyeksi pertumbuhan dunia 2012 menjadi 2,6 persen dari 3,6 persen, memperingatkan bahwa ekonomi global "terhuyung di ambang penurunan yang besar".

Lagarde mengatakan pada Senin selama pertemuan dengan para pejabat Nigeria bahwa krisis utang Eropa menimbulkan risiko untuk "semua ekonomi dunia".

Krisis utang zona euro berkurang sedikit pada Selasa karena kesepakatan mengenai tambahan dana untuk IMF, data yang kuat dari Jerman dan penjualan obligasi baik di Spanyol yang mendorong kenaikan saham dan euro.

IMF juga pada Selasa mengatakan bahwa bailed-out Irlandia berada di jalur untuk menyelesaikan perubahan arah anggarannya setelah dana menyelesaikan kajian keempat.

Namun kesepakatan yang lebih luas tentang dana untuk IMF -- bertujuan untuk memungkinkan pemberi pinjaman krisis membantu negara-negara Eropa yang terjebak dalam krisis utang -- gagal mencapai target, dengan Inggris keluar lagi dari sejalan dengan tetangganya di Uni Eropa.

Lagarde tidak berkomentar secara langsung tentang janji baru dana dari negara Eropa untuk IMF, dia juga tidak menanggapi pertanyaan tentang sikap Inggris pada masalah ini.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement