REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Diego Michiels secara sepihak memutus kontrak dengan klub Pelita Jaya Karawang yang berkiprah di Liga Super Indonesia (LSI). Pemain keturunan Belanda-Indonesia ini pun mengaku siap menerima konsekuensi terkait keputusannya tersebut, termasuk akan dibawa ke jalur hukum.
Dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (3/1), ia mengaku mengetaui dan menyadari atas semua konsekuensi pembatalan kontraknya. Namun, ditegaskan Diego, hal itu tidak menyurutkan keputusannya untuk mundur dari klub yang dimiliki keluarga Aburizal Bakrie tersebut.
Ia juga membantah klaim seorang agen pemain, Ron Ravel yang menyatakan bahwa dirinya telah dipengaruhi sejumlah oknum. Klaim Ravel yang mengaku sebagai agen, Diego pun membantah. "Memang saya dulu memiliki agen saat saya pertama datang dari Belanda. Tapi sekarang tidak," katanya menegaskan.
Dalam kesempatan itu, pemain berambut jikrak itu menjelaskan tentang rencananya di masa depan. Dia tidak menutup kemungkinan untuk kembali merumput di klub Belanda, demi menghindari segala polemik bila bermain di Indonesia.
Sebelumnya manajer Pelita Lalu Mara menuding bahwa empat orang petinggi PSSI telah menekan Diego untuk segera menandatangani surat mundur. "Saya kasihan dengan Diego. Dia sedang dalam kondisi stress karena ditekan oleh sejumlah pengurus PSSI," kata Lalu Mara beberapa waktu lalu.