REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VIII DPR RI, Nurhasan Zaidi menilai, hasil survey Badan Pusat Statistik bekerjasama dengan PT Surveyor Indonesia yang dipublikasikan Kementerian Agama RI bertolak belakang dengan kenyataan.
Menurut survey Indeks Kepuasan Jemaah Haji 2010 telah mencapai 81,45%. Indeks tersebut menurut Kemenag tergolong cukup baik atau berada di atas standar. Indikator peningkatan yang mendasar adalah lokasi pemondokan, katering, pelayanan kesehatan dan keamanan.
“Kalau jarak pemondokan memang ada perbaikan, tetapi kualitas pemondokan jamaah haji Indonesia jauh dari standar,” kata Nurhasan.
Laporan Pengawasan Haji Komisi VIII DPR menemukan bahwa terjadi pemadatan jamaah di pemondokan. Hal ini juga diperkuat temuan Itjen Kemenag sendiri dalam laporannya. Selain itu, fasilitas dasar jamaah sangat minimalis; lift tidak bekerja, air tidak memadai, tidak semua menyediakan AC, bahkan air minum juga tidak terjamin. Dengan jumlah jamaah haji 250 ribu setahun seharusnya pemerintah bisa mengusahakan pemondokan yang paling baik.
“Harga sewa pemondokan jamaah haji Indonesia tergolong mahal, tetapi pelayanan jamaahnya sangat mengecewakan. Bukankah semakin banyak jamaah harusnya semakin murah harganya ?” komentar Nurhasan.