REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Safee Sali terancam dicoret dari Timnas Malaysia. Keputusan pemain Timnas Malaysia untuk tetap merumput di Liga Super Indonesia (LSI) bersama Pelita Jaya Karawang mulai disorot Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Safee telah memperpanjang kontraknya selama dua tahun ke depan di Pelita Jaya. Liga yang diikuti Safee tak diakui oleh PSSI. Organisasi sepak bola Indonesia itu hanya mengakui Liga Prima Indonesia (IPL) yang dikelola PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Sedangkan LSI tak diakui PSSI.
Seperti dikutip kantor berita Bernama, Sekjen konfederasi sepakbola Asia (AFC) Alex Soosay mengatakan, pemain yang tampil di ISL mempunyai risiko tinggi tidak bisa memperkuat tim nasional.
“Karena itu, PSSI perlu memastikan mereka mematuhi garis panduan dari AFC dan FIFA, bahwa hanya satu liga saja dikelola oleh PSSI di negara itu,” ujar Soosay.
Menurut dia, AFC dan FIFA telah memberi batas waktu kepada PSSI hingga 22 Maret untuk menyelesaikan kemelut mengenai LSI.
“PSSI sudah setuju untuk menggelar kongres pada 18 Maret ini,” kata Soosay. AFC, lanjut Soosay, telah berulang kali mengirimkan surat dan peringatan kepada PSSI agar menggabungkan pertandingan liga di bawah satu atap. Soosay menegaskan, PSSI terancam mendapat sanksi dari FIFA jika tidak bisa menggelar liga di bawah atap mereka.
Menurut dia, jika masih ada liga ilegal, maka PSSI akan terkena sanksi.