REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Pasukan keamanan Yaman menembak mati dua aktivis Selatan yang menggelar aksi demonstrasi di Daleh pada Kamis (9/2) lalu. Demonstran menentang pemilihan presiden yang akan diadakan pada akhir bulan ini.
Gerakan selatan meneriakkan slogan-slogan yang menentang pemilihan seperti referendum di mana Wakil Presiden Abdrabuh Mansur Hadi menjadi satu-satunya calon presiden. Kesepakatan calon tugal tersebut sesuai dengan perjanjian penengahan Teluk yang ditandatangani Presiden Ali Abdullah Saleh pada November.
Mereka juga meneriakkan pemberontakan untuk selatan. Demonstran mengibarkan bendera eks-negara Yaman Selatan. "Bentrokan meletus dan pasukan keamanan melepaskan tembakan yang menewaskan dua aktivis," tutur seorang saksi.
Pemrotes berpawai ke arah kantor pusat komisi pemilihan umum di kota Daleh. Mereka berupaya mengusir anggota-anggota komisi keluar dari kota tersebut. Dan ketika itu, pasukan keamanan melepaskan tembakan yang menewaskan dua aktivis.
Aktivis dari kelompok separatis Gerakan Selatan mengkonfirmasi kematian keduanya. Insiden serupa berlangsung pada 5 Februari ketika aktivis Selatan menduduki sebuah kantor polisi di Provinsi Hadramut. Dua orang tewas ketika pasukan turun tangan untuk mengosongkan kantor itu.