REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Ada beberapa negara yang mungkin bakal menjadi anggota potensial dalam rencana Putin. Perdana Menteri Rusia itu tengah membentuk 'Eurasian Union'. Bila rencana berjalan mulus, maka orang-orang sepertinya butuh waktu untuk bisa mengenali mereka dengan cepat.
Uni Eurasia (UEu) yang juga bakal beranggotakan mantan Uni Sovyet akan menjadi tandingan utama dari Uni Eropa. Seandaianya terbentuk dan meski masih beranggotakan segelintir, Uni Eurasia bisa mengendalikan 33 persen cadangan gas alam dunia, demikian Forbes mengungkap.
Putin yang meluncurkan gagasan pada Oktober tahun lalu, melontarkan bantahan bahwa blok itu akan menciptakan lagi Uni Sovyet baru. Namun, tak dipungkiri, Rusia justru mendapat calon anggota dari mantan negara yang tergabung dalam Uni Sovyet.
Negara-negara ini siap menekan perjanjian perdagangan bebas. Mereka diantaranya ialah, Armenia, Moldova, Ukraina--yang awalnya ingin bergabung ke Uni Eropa--lalu Kirgistan, Tajikistan. Tiga negara lain Uzbekistan, Azerbaijan dan Turkmenistan juga telah mengisyaratkan akan bergabung.