REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran kembali menegaskan sikapnya terhadap intervensi militer di Suriah, setelah satu konferensi internasional menyarankan pengiriman satu pasukan Arab ke sekutu Teheran itu untuk menghentikan pertumpahan darah.
Kementerian Luar Negeri Iran, menyatakan, negara Para Mullah itu menentang setiap jenis intervensi militer dalam masalah-masalah Suriah.
Teheran juga membantah rumor-rumor yang menyatakan pihaknya mengirim senjata-senjata dan melakukan intervensi militer di Suriah sebagai satu kebohongan belaka.
Iran mengecam setiap bentuk aksi kekerasan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan hak-hak kemanusiaan.
Iran menuduh musuh-musuh bebuyutannya Israel dan Barat mendukung oposisi Suriah untuk menggulingkan Bashar guna melemahkan front anti-Israel yang termasuk Suriah, Iran dan kelompok milisi Hizbullah Lebanon.
Pada Selasa, penasehat dekat pemimpin tertinggi Iran dan mantan Menteri Luar Negeri Ali Akbar Velayati menegaskan bahwa Teheran "akan tetap mendukung pemerintah Suriah dan menentang tindakan yang terhadapnya."
Ia juga mengatakan pemerintah Suriah "tidak akan jatuh" kendatipun pengucilan internasional terhadap negara itu semakin kuat.