REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Persebaya 1927 Surabaya sukses menekuk Arema Indonesia dengan skor 2-1 dalam "derby Jatim" lanjutan Liga Prima Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Ahad (4/2) sore.
Gol pertama tim tuan rumah dicetak oleh Feri Ariawan pada menit ke-11 babak pertama memanfaatkan kemelut di depan gawang Arema. Umpan matang dari sisi kiri pertahanan Arema berhasil dimaksimalkan dengan baik oleh mantan pemain Persela Lamongan tersebut.
Setelah gol pertama lahir, pemain Persebaya semakin terlecut mencetak gol keduanya. Meski tanpa diperkuat pemain bintangnya, Andik Vermansyah yang harus membela Timnas U-21 di ajang Turnamen Sultan Hasanah Bolkiah, Persebaya mendominasi hingga babak pertama berakhir.
Seusai turun minum, pemain Arema Indonesia yang kini diasuh Antonic Dejan tersebut bernafsu mencetak gol balasan. Namun peluang duet striker Purwanto dan Musafri masih bisa diredam oleh tembok pertahanan Persebaya yang dikomandoi Otavio Dutra.
Malah striker andalan Arema, Purwanto, diusir wasit Sarifuddin usai mengganjal keras Taufik. Karena sebelumnya telah mendapat peringatan kartu kuning, pemain bernomor punggung tujuh tersebut terpaksa meninggalkan lapangan pertandingan.
Unggul pemain, Persebaya berusaha memaksimalkan permainan dan terus menggempur pertahanan Arema. Alhasil, pada menit 70, Feri Ariawan yang berada di dalam kotak pinalti diganjar oleh pemain belakang lawan. Wasit pun tanpa segan menunjuk titip putih.
Pemain asal Brazil, Otavio Dutra yang menjadi eksekutor mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Tendangan lemah kaki kanannya di menit 71 mengecoh kiper impor Arema, Deniss Romanous.
Merasa sudah unggul dua gol, tim berjuluk Bajul Ijo tersebut mengendurkan serangan. Kondisi tersebut dimanfaatkan Arema untuk mencuri gol. Tepat pada menit 91, striker Musafri membobol gawang Endra Prasetya melalui sundulan.
Pelatih Arema Indonesia Antonic Dejan mengakui kekalahan timnya. Pelatih asal Serbia tersebut menilai Persebaya bermain lebih baik dan tidak mempermasalahkan masalah nonteknis, termasuk telatnya rombongan pemain memasuki stadion karena terjebak macet.
"Ini akan menjadi bahan evaluasi bagi tim. Kami harus segera bangkit dan melupakan hasil akhir. Memang telatnya kedatangan ke stadion dan menumpang mobil barakuda mempengaruhi mental. Tapi itu bukan alasan utama," kata Dejan.
Sedangkan Pelatih Persebaya Divaldo Alves mengaku puas dengan kemenangan pada duel panas dan sarat gengsi ini. Hanya saja ia menyesalkan tidak konsentrasinya pemain di menit-menit akhir.
"Syukurlah tiga poin kami raih. Ini baik untuk mental dan pertandingan berikutnya. Kami juga pasti akan mengevaluasi pemain, khususnya konsentrasi jelang pertandingan berakhir," tukas pelatih asal Portugal itu.
Divaldo juga mengucapkan terima kasih dan rasa bangganya kepada puluhan ribu bonek mania yang menghijaukan Gelora Bung Tomo. Ia mengakui, tanpa dukungan bonek, mustahil timnya tampil semangat dan memenangkan pertandingan.