Senin 05 Mar 2012 09:31 WIB

Mujahidah: Ummu Syarik, Kiprah Dakwah Sang Mujahidah (2-habis)

Rep: Heri Ruslan/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: fizzyenergy.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Mereka kemudian memberikan Ummu Syarik makanan dan madu, namun tidak memberiknya setetes air pun. Hingga manakala tengah hari dan matahari telah terasa panas, mereka menurunkan dan memukuli Ummu Syarik, dan meninggalkannya di tengah teriknya matahari.

"Sehingga hampir-hampir hilang akalku, pendengaranku dan penglihatanku. Mereka melakukannya selama tiga hari," tutur Ummu Syarik.

Pada hari ketiga, mereka berkata kepadanya, “Tinggalkan agama yang telah kau pegang!’’

Ummu Syarik membalas, "Aku sudah tidak lagi dapat mendengar perkataan kalian, kecuali satu kata demi satu kata," sembari memberikan isyarat dengan telunjuknya kelangit sebagai isyarat tauhid.

Ummu Syarik melanjutkan, "Demi Allah, tatkala aku berada dalam keadaan seperti itu ketika sudah berat aku rasakan, tiba-tiba aku mendapatkan dinginnya ember yang berisi air di atas dadaku. Maka aku segera mengambilnya dan meminumnya sekali teguk."

"Kemudian ember tersebut terangkat dan aku melihat ternyata ember tersebut menggantung antara langit dan bumi dan aku tidak mampu mengambilnya. Kemudian ember tersebut menjulur kepadaku untuk kedua kalinya maka aku minum darinya kemudian terangkat lagi."

"Aku melihat ember tersebut berada di antara langit dan bumi. Kemudian ember tersebut menjulur kepadaku untuk ketiga kalinya, maka aku minum darinya hingga kenyang dan aku guyurkan ke kepala, wajah dan bajuku."

Kemudian mereka keluar dan melihatku seraya berkata, "Dari mana engkau mendapatkan air itu, wahai musuh Allah?"

Ummu Syarik menjawab, "Sesungguhnya musuh Allah adalah selain diriku yang memusuhi agama-Nya. Adapun pertanyaan kalian dari mana air itu, maka itu adalah dari sisi Allah yang direzekikan kepadaku."

Mereka segera pergi menengok ember mereka dan mereka dapatkan bahwa ember tersebut masih tertutup rapat dan belum terbuka. Maka mereka berkata, "Kami bersaksi bahwa Rabb-mu adalah Rabb kami.  Dan kami bersaksi bahwa yang telah memberikan rezeki kepadamu di tempat ini setelah kami menyiksamu adalah Dia yang mensyariatkan Islam."

Maka masuk Islamlah mereka dan semuanya berhijrah bersama Rasulullah SAW. Ummu Syarik  telah mengukir sebaik-baik contoh dalam berdakwah ke jalan Allah. Keteguhan hatinya dalam memperjuangkan iman dan akidahnya di saat menghadapi cobaan layak diteladani.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement