Rabu 14 Mar 2012 21:31 WIB

PBNU-Pemerintah Jerman Gelar Seminar Antiterorisme

Lambang NU (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Lambang NU (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Republik Federal Jerman akan menggelar seminar internasional bertema "Peran Ulama Pesantren dalam Mengatasi Terorisme Global" pada 16-18 Maret 2012 di Cirebon, Jawa Barat.

Ketua Panitia Pelaksana, Wiku Wardana, menjelaskan bahwa seminar tersebut menghadirkan pembicara kunci mantan Presiden BJ Habibie dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj. Selain itu, juga Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Norbert Baas, dan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, Helmy Faishal Zaini.

Pembicara dalam seminar itu antara lain mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI), Nasir Abbas, dan Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyad Mbai.

"Kami ingin masyarakat, khususnya di Barat, tahu bahwa pesantren bukan penghasil pelaku terorisme. Kami ingin tunjukkan inilah pesantren, khususnya yang diasuh ulama Nahdlatul Ulama, jauh dari ajaran radikalisme dan terorisme," kata Wiku, Rabu (14/3).

Pembukaan seminar akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Kempek, sementara acara dilaksanakan di Hotel Apita. "Untuk peserta kami mengundang perwakilan masing-masing PCNU se- Pulau Jawa, Madura, Bali, dan Sumatera Selatan. Jumlah peserta lebih kurang seratus orang," imbuh Wiku.

Sementara itu, KH Said Aqil Siradj mengatakan seminar ini merupakan langkah positif untuk membantu pemberantasan terorisme, khususnya untuk Indonesia. "NU sebagai 'civil society' memiliki kewajiban itu," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement