REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Howard Wilkinson, chairman Asosiasi Manajer Liga Primer (LMA), mengatakan Roman Abramovich tidak pernah tahu cara membangun tim yang kuat dan klub yang sukses.
"Abramovich hanya terobsesi membangun tim yang kuat, bukan menjadikan Chelsea sebagai klub yang sukses," ujar Wilkinson saat ditanya pendapatnya soal pemecatan Andres Villas-Boas. Villas-Boas menjadi manajer kedelapan dalam sembilan tahun yang dipecat juragan minyak asal Rusia itu. Pelatih asal Portugal itu berupaya mengubah Chelsea, tapi dianggap gagal karena kalah di sejumlah laga penting.
Menurut Wilkinson, ada perbedaan cara membentuk tim yang kuat dan membangun klub yang sukses. Abramovich hanya tahu membentuk tim yang kuat, yaitu dengan membeli semua pemain hebat yang diinginkan dirinya dan manajer.
"Membangun klub yang kuat membutuhkan perencanaan matang jangka panjang, visi, dan pengetahuan bagaimana cara mencapai sasaran yang diinginkan," kata Wilkinson.
"Saat ini, kita bisa belajar dari Manchester United, klub paling sukses di Inggris dalam 15 tahun terakhir, dan Barcelona -- yang sedang menikmati sukses berkesinambungannya," ujar Wilkinson. Manchester United dibangun oleh Sir Alex Ferguson, figur yang menangani Setan Merah dengan visi. Barcelona sedang membangun kultur-nya dalam satu dekade terakhir.
"Pep Guardiola adalah bagian dari kultur manajemen sepakbola Barcelona. Ketika dia diminta menjadi manajer klub, dia sudah siap," ujar Wilkinson.
"Jose Mourinho juga memiliki kemampuan itu. Namun saat di Chelsea dia tidak menjadi bagian dari pembangunan klub jangka panjang. Itulah yang menyebabkan dia meninggalkan Stamford Bridge," ujar Wilkinson.