REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA - Facebook kembali menorehkan rekor menghebohkan. Saham perusahaan jejaring sosial itu membukukan transaksi $103 milyar (Rp945 triliunan) dalam perdagangan final sebelum IPO.

Saham yang dijual di SharesPost mencapai $44.10 per lembar. Padahal menggunakan hitungan prospektus IPO, prediksi pelepasan saham Facebook masih di bawah angka 103 milyar. Itu berarti IPO bisa mencatat transaksi lebih masif lagi.

Angka berkali lipat yang bisa diraih Facebook bukan sesuatu yang gila di luar akal sehat. Selama Facebook terus tumbuh luar biasa cepat dan kenaikan pendapatan juga selalu mengiringi, maka semua mungkin, ujar pengamat ekonomi, Henry Blodget dari Business Insider.

Dalam prespektif lebih tajam, ia mengatakan raihan pasar hingga 103 milyar dolar itu  berarti separuh dari capaian milik Google. Meski, pendapatan Facebook sementara ini memang masih kurang dari sepersepuluh pendapatan Google. Hingga kini pendapatan perusahaan masih sepertiga dari cash flow bebas Google.

Dengan kalkulasi itu, investor Facebook benar-benar berharap adanya pertumbuhan cash flow di tahun-tahun mendatang. Harapan itu muncul setelah CEO Facebook, Mark Zuckerberg jelas menyatakan bahwa bisnis Facebook didesain untuk mendukung misi sosial dan bukan sebaliknya.

Artinya,  Facebook masih dalam tahap awal 'menghasilkan uang' dari jejaring sosial yang segera meraih 1 juta angota global.

Jumlah pengguna Facebook yang luar biasa dan jaringan tombol 'suka' di seluruh internet telah membuktikan menjadi senjata ampuh dalam  persaingan bisnis internet.

Salah satu pemegang saham di Facebook mengakui bahwa harga saham perusahaan saat itu sudah sedemikian mentereng. Namun ia menyayangkan investasi Facebook yang didapat dari aliran dana masuk beberapa tahun terakhir, masih di bawah harapan. Bila Facebook lebih fokus dengan menggarap dan melebarkan jenis produk, meski hanya sedikit, maka bisa menghasilkan hasil luar biasa besar.

Ikuti Whatsapp Channel Republika