REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--JAKARTA--PSSI hasil kongres Solo Juli 2011 dibawah kepemimpinan Djohar Arifin, boleh bernafas lega. FIFA tetap mengakui keberadaan PSSI Djohar Arifin.
'' The statement refers to PSSI under the leadership of the board elected in July 2011'' Inilah penjelasan yang diberikan departemen Media FIFA menanggapi polemik mengenai rilis FIFA Jumat pekan lalu.
Pernyataan ini tak urung memberikan penegasan bahwa kepengurusan PSSI hasil kongres Solo yang diakui oleh FIFA
Usai pertemuan komite eksekutif FIFA yang dipimpin Sepp Blatter dan berlangsung di Zurich 29-30 Maret, FIFA mengeluarkan rilis hasil pertemuan itu. Dalam rilis tadi, disinggung pula soal PSSI.
Rilis itu berbunyi, Indonesia: the Football Association of Indonesia (PSSI) has been given until 15 June 2012 to settle the issues at stake, notably the control of the breakaway league, failing which the case will be referred to the FIFA Emergency Committee for suspension.
Karena hanya satu alinea, muncul polemik. Baik PSSI maupun pihak KPSI-PSSI sama-sama mengklaim bahwa pernyataan FIFA ditujukan kepada mereka.Bahkan muncul rumor FIFA telah meninggalkan PSSI Djohar Arifin dan berpaling ke PSSI La Nyalla.
Apalagi, FIFA memberi kelonggaran kepada PSSI untuk menyelesaikan masalah internalnya hingga 15 Juni 2012. Bila pada tanggal yang ditentukan PSSI belum menyelesaikan masalahnya, FIFA akan menjatuhkan sanksi dan menyerahkan masalah PSSI ke Komisi Darurat FIFA.
Lantas, siapa yang memiliki wewenang untuk menyelesaikan masalah tersebut. Ini yang kemudian memicu konflik. Inilah yang kemudian memicu kontroversi baru.
Belakangan ada penjelasan tambahan dari FIFA bahwa pernyataan sebelumnya merujuk pada FIFA hasil kongres Surakarta, 2010. Surat ini, secara tidak langsung menggambarkan tidak diakuinya PSSI versi KPSI dibawah kepemimpinan La Nyalla Mataliti. Masih akan berpolemik lagi?