REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Bek sekaligus kapten Barcelona punya kiat jitu meredam serangan AC Milan yang bertumpu pada sosok striker Zlatan Ibrahimovic. Palang pintu berambut keriting ini menilai, tak cukup hanya menjaga Ibra yang bergelar 'pembunuh kotak penalti'. Menurut Puyol, cara paling jitu membuat Ibra mandul adalah menjauhkannya dari kotak penalti.
Ya, partai hidup mati bakal dilakoni kedua tim saat bentrok di leg kedua babak perempatfinal Liga Champions di Camp Nou, Rabu (4/3) dini hari WIB. Kemenangan menjadi harga mati bagi El Barca bila ingin merebut tiket semifinal. Sementara Milan hanya butuh hasil seri dengan gol, karena diuntungkan hasil seri 0-0 pada leg pertama di Stadion San Siro. "Sangat sulit untuk menjaganya," sebut Puyol menanggapi keganasan Ibrahimovic.
Kendati mewaspadai juru gedor berjuluk Ibracadabra, Puyol tak mengecilkan peran pemain lain. Pasalnya, menurut bek Timnas Spanyol itu, setiap pemain I Rossoneri memiliki potensi untuk mengancam gawang Barca yang dikawal Victor Valdes. Apalagi Barca wajib mempertahankan keperawanan gawangnya di leg kedua agar peluang lolos ke empat besar terbuka lebar.
Namun, Puyol tetap mengedepankan sosok Ibrahimovic sebagai pemain paling berbahaya di kubu Milan saat ini. Menurutnya, bomber asal Swedia itu tetap menjadi salah satu penyerang terbaik di dunia.
Puyol mencontohkan, pada leg pertama, pergerakan striker Timnas Swedia itu beberapa kali mengancam pertahanan El Blaugrana. Tapi, Ibra gagal mengkonversi setiap peluang yang didapatkannya menjadi gol berkat tebalnya tembok pertahanan Barca yang digalang Javier Mascherano, Gerard Pique dan Puyol.
Berkaca hasil itulah, Puyol berharap di laga leg kedua nanti, barisan pertahanan timnya mampu kembali menghadang laju Ibrahimovic. Ia pun sudah merencanakan strategi agar bomber jangkung itu tidak banyak mendapat kesempatan menguasai bola. Apalagi untuk mencetak gol. "Kami harus menjauhkannya dari area kotak penalti dan memastikan tidak ada umpan bagus untuknya," tegas Puyol.
Kegagalan menjaga Ibra bisa membahayakan bagi pertahanan Barcelona. Karena sejauh ini, pemain berusia 30 tahun itu masih menjadi mesin gol I Rossoneri. Sepanjang musim ini, Ibra yang pernah berkonstum Barcelona dan Juventus itu mampu melesakkan 28 gol di berbagai kompetisi. Catatan itu membuat Puyol dkk patut bekerja ekstra keras untuk meredam keluarnya sihir Ibracadabra. Apalagi Ibrahimovic punya motivasi lain, yakni membalas sakit hatinya karena ditendang Pep Guardiola.
Pertandingan ini menjadi hal istimewa bagi Ibrahimovic, karena pertandingan ini akan menjadi laga pertamanya di Camp Nou sejak meninggalkan Barcelona pada 2010 lalu.