REPUBLIKA.CO.ID, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov seraya menolak opsi militer untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran. Ia mengatakan, "Kami tidak bisa menerima ancaman-ancaman militer terhadap Republik Islam Iran."
IRNA melaporkan, Ryabkov, Selasa (3/4) menuturkan, Moskow tidak akan menerima ancaman-ancaman yang berhubungan dengan serangan militer ke Iran. Ditambahkannya, kelompok 5+1 dapat mencapai kesepakatan dengan Iran berdasarkan prinsip-prinsip yang diterima.
Juru runding senior nuklir Rusia ini menandaskan, ancaman politik dan sanksi tidak akan membuat Iran mundur. Meski demikian, Ryabkov menyerukan dimulainya kembali perundingan antara Iran dan kelompok 5+1.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menegaskan penentangan negaranya terhadap segala bentuk serangan pre-emptive ke Iran. Dikatakannya, serangan seperti itu tidak dibenarkan oleh Piagam PBB. "Sama sekali tidak ada solusi militer untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran," tegas Lavrov.
Seraya menjelaskan bahwa semua opsi tentang Iran akan dibahas, Lavrov menandaskan, "Kami hanya menerima opsi yang sesuai dengan undang-undang internasional dan Piagam PBB."
Dia juga menegaskan penentangan Rusia terhadap sanksi sepihak Amerika Serikat dan Uni Eropa atas Iran. "Upaya untuk menjatuhkan sanksi unilateral baru terhadap Iran oleh AS, Jepang, beberapa negara Eropa dan lainnya tidak bisa diterima," tegasnya.