REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun ini PT Asuransi Takaful Keluarga mulai membidik pasar masyarakat kelas atas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meluncurkan produk baru dari sektor ritel, yaitu hospital plan.
Hospital plan merupakan manfaat tambahan dari salah satu produk Takaful, Takafulink Salam. Hospital plan dikeluarkan sebagai tambahan produk individu untuk rawat inap. Tambahan produk ini ditawarkan kepada seluruh peserta produk FulMedicare, yang ingin mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan asuransi rawat inap.
"Saat ini pangsa pasar kami adalah kelas menengah, namun juga kami mencoba menarik masyarakat kelas atas," ujar Direktur Utama Takaful Keluarga, Trihadi Deritanto, di Jakarta, Selasa (10/4).
Saat ini perbandingan peserta asuransi Takaful kelas menengah dan menengah atas adalah 70:30. Untuk memberikan pelayanan pada peserta yang berasal dari kelas atas, kata Trihadi, pihaknya tidak bisa serta-merta mengeluarkan produk. "Kami harus berhati-hati karena pelayanannya harus sangat baik," ujar Trihadi.
Tahun ini Takaful gencar sosialisasikan tambahan produk individu ini untuk mencapai target kontribusi Takaful, yaitu tumbuh setara dengan pangsa industri atau sekitar 30 persen. Saat ini pertumbuhan Takaful di sepanjang tahun 2011 adalah 21 persen.
Upaya lain yang dilakukan untuk meningkatkan kontribusi adalah dengan menambah jumlah agen takaful. Hingga saat ini Takaful Keluarga telah memiliki sekitar 6 ribu agen Takaful yang bersertifikasi. Takaful berencana akan menambah sekitar 4 ribu lagi agen Takaful untuk mencapai target kontribusi.
Ritel Masih Diminati
Sektor ritel masih mendominasi kontribusi Takaful pada 2011. kepala Divisi Marketing Takaful, Agus Hermawan, menyebutkan sektor ritel memberi kontribusi sekitar 63 persen, yaitu Rp 260 miliar dari total kontribusi yang ada. Total kontribusi PT Takaful pada 2011 adalah Rp 368 miliar.
Di antara produk ritel yang ada, produk unit link merupakan produk yang memberi kontribusi terbesar. Perbandinganya dengan non-unit link adalah 70 persen dari total ritel atau sekitar Rp 55 miliar. "Tetapi bukan berarti yang non-unit link tidak berkembang," kata Agus.
Produk ini merupakan produk unggulan Takaful tahun lalu. Tahun ini pun Takaful masih terus mendorong pertumbuhan unit link. "Kalau dilihat dari tren saat ini, kami tetap mendorong unit link dengan menggunakan inovasi baru," tutur Agus. Hampir semua asuransi jiwa saat ini mendorong pertumbuhan produk-produk unit link. Dari sisi hasil, kontribusi unit link, terutama pendidikan, merupakan yang terbesar. Masyarakat menyukai pola investasi yang menjanjikan.
Dari sektor korporasi, asuransi kesehatan menjadi sektor yang memberi kontribusi terbesar, yaitu sekitar 70 persen. Namun bila ditotal korporasi hanya memberi kontribusi kecil untuk total kontribusi Takaful.