Kamis 12 Apr 2012 10:39 WIB

Mujahidah: Ar-Rubayyi' binti Mu'awwidz, Semangat Jihad Nan Membara (3-habis)

Rep: Susie Evidia/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: lily.health.today.org
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Peran Rubayyi’ tidak hanya sebagai mujahidah yang berani. Dia pun dikenal sosok yang lemah lembut, dan sangat mencintai ilmu.

Karena wawasan dan keilmuannya yang luas, Ar-Rubayyi’ dipercaya sebagai shahabiyah yang menjadi referensi dalam hukum, sirah Nabi, dan berbagai peristiwa dalam Islam di awal masa kemunculannya.

Kedekatan dengan Rasulullah didukung kecerdasan sehingga banyak hadist diriwayatkan melaluinya. Seperti hadist tentang wudhu, Rubayyi’ menjadi shahabiyah satu-satunya yang meriwayatkan secara detil bagaimana wudhu Rasulullah.

Saat itu, Rasulullah SAW tidak sekedar berkunjung ke rumah Rubayyi’, tetapi melaksanakan wudhu. Dan bersabda kepadanya, "Tuangkan air wudhu untukku!" Selanjutnya, Rubayyi’ menceritakan wudhu Rasulullah SAW, "Beliau lalu membasuh kedua telapak tangannya tiga kali." (HR Abu Dawud)

Rubayyi’ seringkali juga mengunjungi istri Rasulullah, Aisyah RA, untuk menambah wawasan dan ilmu. Dari Aisyah, Ar-Rubayyi’ meriwayatkan sebanyak 21 hadits. Al-Bukhari dan Muslim yang meriwayatkan hadist-hadits darinya.

Beberapa shahabat dan tabi'in datang kepada Ar-Rubayyi’ untuk mendapatkan hadits. Sejumlah tabi'in terkemuka juga meriwayatkan hadits darinya, seperti Khalid bin Dzakwan, Sulaiman bin Yasar, Abu Ubaidah bin Ammar bin Yasir, dan lainnya.

Diriwayatkan, Rubayyi’ wafat pada tahun 37 Hijriyah. Namun riwayat lain menegaskan ia wafat tahun ke 45 Hijriyah pada masa kekhalifahan Mu’awiyah bin Abu Sufyan. Dia meninggal dunia setelah memberikan teladan bagi perempuan Muslimah dalam hal kebaikan, ketaqwaan, keilmuan dan semangat perjuangan di jalan Allah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement