REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Lima anggota militer pengamanan Presiden Amerika Serikat (AS), Barrack Obama, melakukan tindakan tercela selama ditugaskan di Kolombia. Kelima anggota pengamanan Presiden (secret service) ini tertangkap melanggar jam malam dan menggunakan jasa prostitusi di Cartagena.

Pimpinan militer AS Komando Amerika Selatan, Jenderal Douglas Fraser, mengatakan bahwa kelima petugas secret service ini memiliki tanggung jawab agar tidak melakukan kontak dengan siapapun. Ini adalah bagian dari tugas secret service. Namun, mereka melanggar dengan menggunakan jasa prostitusi dan hal tersebut dianggap tindakan tidak pantas.

"Saya kecewa dengan insiden ini. Perilaku tersebut tidak sesuai dengan standar profesional yang diharapkan dari anggota militer Amerika Serikat," ujar Fraser yang dilansir dari Reuters, Sabtu (14/4).

Selain itu, petugas pengamanan Presiden ini juga tertangkap kepolisian Cartagena di Kolombia. Salah seorang petugas secret service tertangkap menggunakan jasa prostitusi di sebuah hotel tanpa melakukan registrasi hotel.

Fraser mengatakan kelima anggota pengamanan Presiden ini telah menjalani hukuman atas tuduhan 'perilaku tidak pantas'. "Penyelidikan menyeluruh dan hukuman akan diberikan sesuai peraturan dari Peradilan Militer," ungkap Fraiser.

Pemerintah AS kemudian menkonfirmasi bahwa mereka dikirim pulang ke AS. Walaupun, AS tidak memberikan kesalahan mereka lebih rinci.

Petugas pengamanan Presiden AS berada di Kolombia untuk pengamanan ketat bagi Barack Obama. Obama beserta beberapa negara Amerika menghadiri pertemuan puncak negara-negara benua Amerika di Kolombia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika