Rabu 25 Apr 2012 21:17 WIB

Barcelona Gagal Melawan Kutukan Liga Champions

Empat punggawa Barcelona, Lionel Messi, Andres Iniesta, Alexis Sanchez, dan Sergio Busquets tertunduk lesu usai timnya gagal lolos ke partai final Liga Champions. El Barca kalah agregat gol dari Cheslea di babak semifinal.
Empat punggawa Barcelona, Lionel Messi, Andres Iniesta, Alexis Sanchez, dan Sergio Busquets tertunduk lesu usai timnya gagal lolos ke partai final Liga Champions. El Barca kalah agregat gol dari Cheslea di babak semifinal.

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Berakhirnya petualangan Barcelona di gelanggang Liga Champions musim ini, membuat kutukan juara bertahan kompetisi paling prestisius di benua biru itu terus berlanjut. Barcelona gagal mematahkan mitos mempertahankan juara secara beruntun setelah kandas pada babak semifinal di tangan Chelsea.

Sejak kompetisi paling bergengsi di Eropa itu berubah format dari Piala Champions menjadi Liga Champions pada musim 1992/1993 silam, tak ada satu pun klub yang bisa menjadi juara dua kali secara beruntun. AC Milan tercatat sebagai klub terakhir yang bisa mempertahankan gelar saat masih berformat Piala Champions pada musim 1988/1989 dan 1989/1990.

Sejak saat itu, setiap klub yang menjadi juara Liga Champions tak bisa lagi menjadi juara pada musim berikutnya. Beberapa klub pernah nyaris mematahkan kutukan tersebut, seperti Milan, Ajax Amsterdam dan Manchester United yang musim sebelumnya menjadi juara dan lolos ke partai final pada musim berikutnya. Sayangnya, ketiga klub itu kalah di partai puncak.

Milan menyerah di tangan Ajax pada musim 1994/1995, Ajax ditekuk Juventus pada musim 1995/1996, dan terakhir MU takluk di tangan Barcelona pada musim 2008/2009.

Barcelona sebenarnya digadang-gadangkan mampu menjadi klub pertama yang bisa mematahkan kutukan tersebut. Mengandalkan permainan tiki-taka yang tersohor seantero jagad, Los Cules --nama lain Barcelona-- dijagokan bisa mempertahankan mahkota juara. Sayang seribu sayang, prediksi banyak pihak itu meleset. Meski di atas kertas laskar Josep Pep Guardiola mampu mempertahankan gelar, tapi di atas lapangan mereka keok di tangan the Blues.

Usai dibungkam 0-1 di Stamford Bridge, Barca sebenarnya diprediksi bakal bisa membalikkan keadaan dan lolos ke final. Namun, laga di Camp Nou, Rabu (25/4/2012) dinihari WIB, tak berjalan sesuai harapan. Unggul penguasaan bola di sepanjang pertandingan, El Barca hanya menuai hasil seri 2-2.

Tak pelak, the Catalans pun kalah agregat 2-3, dan harus gigit jari. Tiket final pun melayang dan digondol pasukan Roberto di Matteo, yang bakal menghadapi pemenang Real Madrid kontra Bayern Munich yang baru bakal memainkan laga leg kedua babak semifinal, Kamis (26/4) dini hari WIB.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement