Kamis 26 Apr 2012 13:52 WIB

Madrid Tersingkir, Uang tak Selalu Menjanjikan Prestasi

Pemain Real Madrid asal Argentina Angel Di Maria berebut bola dengan Penyerang Bayern Munich Franck Ribery
Foto: Kerstin Joensson/AP
Pemain Real Madrid asal Argentina Angel Di Maria berebut bola dengan Penyerang Bayern Munich Franck Ribery

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Uang tak selalu menjanjikan prestasi. Hal itu dibuktikan Bayern Munich yang mampu menendang tim metro dolar, Real Madrid dari pentas Liga Champions musim ini.

Ya, Munich membuktikan kepada dunia bila tidak selalu klub bertabur bintang bisa membeli prestasi. Di leg kedua babak semifinal, FC Hollywood sukses lolos ke partai puncak setelah menyingkirkan Madrid lewat drama adu penalti.

Pada leg kedua yang digelar di Santiago Bernabue, Kamis (26/4) dinihari WIB, Madrid berhasil membalas kekalahan leg pertama dengan skor sama 2-1. Alhasil agreggat menjadi sama 3-3, dan keputusan pemenang pun ditentukan melalui adu penalti. Sayang seribu kali sayang, tiga eksekutor Madrid gagal menuntaskan tugasnya meski kiper El Real Iker Casillas berhasil memblok dua tendangan pemain Munich, Toni Kroos, dan Philip Lam.

Ironisnya, satu dari tiga eksekutor Madrid yang gagal menceploskan bola adalah megabintang sekaligus pemain termahal di dunia, Cristiano Ronaldo. Sementara dua pemain Madrid lainnya yang juga gagal adalah Ricardo Kaka dan Sergio Ramos yang tendangannya melayang ke atas mistar Nuer. Sebaliknya, gol penalti David Alaba, Mario Gomez dan Bastian Schweinsteiger meloloskan Bayern ke final dengan kemenangan 3-1.

Keberhasilan Munich pun pantas diapresiasi. Apalagi tak sedikit pihak yang memandang remeh laskar Jupp Heynckes itu. Sementara kekalahan Madrid mencoreng kedigjayaan La Liga Spanyol di pentas Liga Champions, setelah sebelumnya Barcelona juga gagal menembus partai puncak.

Tapi di atas semua itu, Munich melangkahkan kakinya di final ke sembilan sepanjang sejarah klub. Sebelumnya, the Bavarian mengumpulkan empat tropi juara pada 1974, 1975, 1976, dan 2001 serta menjadi runner-up pada 1982, 1987, 1999, dan 2010.

Pelatih Munich, Jupp Heynckes mengaku, timnya tampil sensasional saat menantang Madrid. Ia berpendapat, kemenangan itu adalah malam keajaiban bagi timnya.

"Ini merupakan sebuah malam keajaiban. Kami mendapatkan masalah besar pada 15 menit awal pertandingan. Tetapi, setelah itu kami mampu bangkit dan mendominasi permainan. Kami tampil sensasional. Ini keberhasilan spesial untuk kami," tegas Heynckes.

Optimisme Heynckes sebelum laga terbukti. Tapi, dua gol dari Ronaldo di menit ke-6 dan menit ke-14 menit sempat membuat asa Munich menguap. Beruntung Heynckes berhasil menginstruksikan pemainnya untuk tampil lebih tenang sehingga mampu memperkecil ketertinggalan lewat penalti Arjen Robben.

"Ini pertandingan yang sangat luar biasa. Saya tidak pernah menyaksikan pertandingan dengan banyak peluang mencetak gol seperti ini. Kami tahu bisa menang. Kini, kami favorit di final," kata Presiden Munich, Uli Hoeness yang menyambut gembira lolosnya Munich ke partai final.

sumber : AFP/AS
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

The Best Mobile Banking

1 of 2
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement