REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Republik Islam Iran menganggap Amerika Serikat dan sekutunya berperan besar menyebabkan perpecahan negara-negara Timur Tengah, termasuk Iran dan negara-negara tetangganya. Salah satunya dengan terus mengusik masalah di Teluk Persia, yang merupakan salah satu wilayah penting bagi perdamaian dunia.
Seorang komandan senior militer Iran menduga, AS dan sekutunya sedang berusaha memperluas perpecahan dan perselisihan antara Iran dan negara-negara tetangganya. Mereka melakukan hal tersebut dengan membuat konspirasi-konspirasi yang dapat menyulut perpecahan.
Berbicara pada upacara perayaan Hari Nasional Teluk Persia di ibukota Teheran, Sabtu (28/4)lalu, Wakil Ketua Staff Gabungan Angkatan Bersenjata Iran, Brigjen Masoud Jazayeri menjelaskan, Iran merupakan salah satu kekuatan militer. Iran juga merupakan pelindung kepentingan perdamaian dan keamanan umum di wilayah Teluk Persia.
Jazayeri mengatakan, penguasa Arab membuat klaim tak berdasar tentang kepemilikan tiga pulau Iran di Teluk Persia. Menurutnya, hal tersebut tak lepas dari campur tangan As dan kekuasaan hegemoni lainnya. Dari peristiwa-peristiwa terdahulu, konflik atau perselisihan yang terjadi antara Iran dan negara Arab, tak lain merupakan bagian dari skenario yang dibuat kekuatan arogan. Kebanyakan skenario tersebut gagal mencapai tujuan mereka.
Ditambahkannya, Teluk Persia memainkan peran yang signifikan bagi perdamaian dunia. Setiap krisis keamanan yang terjadi di sana pasti akan melibatkan negara-negara transregional. Jazayeri menekankan, kehadiran kekuasaan Barat di Teluk Persia telah menggerogoti stabilitas dan keamanan regional. Mereka juga menghalangi kesatuan negara-negara di sekitar wilayah tersebut.
Komandan senior Iran tersebut menekankan, selama ini Iran telah mengelola dan menjaga stabilitas di Teluk Persia dengan baik. Meskipun mereka kerap mendapat tekanan secara psikologis dari pemberitaan di media Barat.