Jumat 04 May 2012 15:20 WIB

Penebusan 'Dosa' Torres dan Carrol di Wembley (2)

Fernando Torres (Chelsea) Vs Andy Carrol (Liverpool)
Fernando Torres (Chelsea) Vs Andy Carrol (Liverpool)

REPUBLIKA.CO.ID, Carroll dan Torres terkait dalam salah satu kesepakatan transfer paling dramatis sepanjang sejarah pada tahun lalu. Torres yang berharga 50 juta pound pergi dari Liverpool untuk pindah ke Chelsea, memicu Carroll yang berharga 35 juta pounds pindah dari Newcastle United ke Anfield.

Torres yang sempat mengalami tumpul pada musim penuh pertamanya di Chelsea mampu mencetak gol penyeimbang kedudukan saat Chelsea memenangi semifinal Liga Champions bulan lalu, dengan penyelesaian yang sangat khas.

Saat menghadapi Queens Park Rangers pada Minggu, kelihatannya aksi heroik Torres di Nou Camp telah menyingkirkan mentalitas buruk ketika sang penyerang membukukan hatrik pertamanya untuk Chelsea untuk mengantar Si Biru menang 6-1 atas lawannya yang terancam degradasi tersebut.

Namun belum jelas, apakah kesuburan Torres pada dua pertandingan terakhir akan cukup untuk membuat Di Matteo menepikan Drogba dari tim utama. Apalagi pemain internasional Pantai Gading tersebut memiliki catatan gol yang cukup bagus di Wembley.

Drogba telah mencetak tujuh gol dari tujuh penampilan di stadion tersebut, termasuk gol indah saat Chelsea menang 5-1 atas Tottenham Hotspur pada semiifinal.

Seperti Torres, Carroll tidak berhasil membuktikan bahwa dirinya layak menjadi pemain Inggris termahal sepanjang sejarah, dan banyak pihak menilai Liverpool membuang-buang uang dengan mendatangkan pemain 23 tahun ini.

Bagaimanapun, ia mampu memperbaiki permainan, dan mencetak gol kemenangan saat Liverpool menyingkirkan Everton dengan skor 2-1 di semifinal.

Manajer Liverpool, Kenny Dalglish, tidak kenal lelah dalam mendukung Carroll, dengan menegaskan bahwa penyerang jangkung tersebut dan anggota tim lainnya tumbuh pesat berkat kritik.

"Semua orang telah dipukul," kata Dalglish. "Mungkin inilah yang kami perlukan untuk melaju."

"Semua orang berhak beropini namun jika anda ingin menjadi pemain hebat, anda harus melalui masa-masa penuh emosi dalam karir sepak bolamu."

"Bagian tersebut adalah saat anda harus bangkit dari kritikan."

sumber : Antara, AFP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement