REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan terus menguat pada pekan ini. Saham-saham dari emiten perbankan, perusahaan pembiayaan (multifinance), perusahaan perminyakan, dan barang konsumsi diprediksi menjadi penggerak kenaikan.
Faktor makro ekonomi Indonesia, dinilai Analis Capital Price, Deddy Ertanto, menjadi penopang tren penguatan IHSG.
Meski kenaikan IHSG pekan ini tidak signifikan, namun tren penguatan akan terus terjadi untuk jangka menengah. "IHGS kita sudah di atas 4.000. Ini akan cenderung menguat dan penguatannya stabil," ujarnya, Ahad (6/5).
Sejumlah faktor dari dalam negeri yang membuat tren penguatan IHSG terus berlangsung, di antaranya kenaikan peringkat utang Indonesia ke level layak investasi dan turunnya suku bunga acuan bank sentral.
Kondisi rupiah yang sempat melemah pekan lalu pun dinilai Deddy tidak cukup untuk mencegah tren kenaikan IHSG. Investor masih menilai investasi di bursa dalam negeri aman. "Kondisi makro ekonomi kita cenderung stabil dan kondusif, itu yang menarik investor," ujarnya.
Pekan ini, saham-saham dari emiten perbankan dan perusahaan pembiayaan diprediksi meraup laba. Aturan bank sentral yang menaikkan uang muka kredit rumah dan kendaraan dinilai tidak berpengaruh dalam kinerja korporasi. Karena itu, harga saham dari bank masih akan stabil atau cenderung naik.