Senin 14 May 2012 14:16 WIB

Merugi, Penyebab Dirut Merpati Dicopot

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Hafidz Muftisany
Merpati Air
Foto: Antara
Merpati Air

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara resmi menunjuk Rudi Setyopurnomo sebagai Direktur Utama Merpati. Komisaris Utama Merpati tersebut resmi menggantikan Sardjono Jhonny Tjitrokusumo guna membenahi kinerja Merapti yang terus menerus mengalami kerugian.

“Saya dipanggil untuk memimpin Merapti,” tegasnya saat ditemui wartawan, Senin (14/5). “Pergantian dilakukan karena kinerja Merpati tidak baik,”.

Dikatakannya selama 2011 lalu misalnya, maskapai penerbangan milik pemerintah tersebut rugi Rp 750 miliar. Bahkan di kuartal pertama 2012, Merapti mencatat rugi sebesar Rp 250 miliar.

“Rugi ini karena tidak diurus dengan baik,” katanya. Ia mengatakan karena manajemen dan promosi yang tidak baik, sejumlah penerbangan yang seharusnya mampu meningkatkan kinerja perusahaan justru tidak berkontribusi optimal.

“Contohnya Jakarta-Bandung, tiga kali flight seminggu. Load factor dari seat 56 tapi cuma terisi empat, kadang-kadang kosong,” jelasnya lagi. Ia menuturkan akibatnya perusahaan ini merugi Rp 2 hingga 3 miliar setiap hari.

Lebih lanjut dikatakan Rudi, pergantian ini sudah mendapat izin Menteri BUMN Dahlan Iskan. Ia juga menuturkan Garuda Indonesia, selaku pemegang saham Merpati juga sudah menyetujui hal ini.

Ia berjanji ke depan, perusahaan tersebut bakal lebih baik dan mengelola sejumlah rute dengan pelayanan maksimal. Sebagai langkah awal, Rudi mengaku bakal membereskan reservasi dan marketing serta meningkatkan licence dari Eropa.

“Kalau semua bekerja keras, maka dalam enam bulan sudah untung,” ujarnya. Ke depan, ia mengaku bakal ada rute yang akan dihilangkan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement