Senin 14 May 2012 23:10 WIB

Bangun Pemukiman tidak Sah, Uni Eropa Kutuk Israel

Pemukiman Israel
Pemukiman Israel

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri luar negeri Uni Eropa pada Senin mengeluarkan kecaman keras terhadap Israel, dengan menyatakan laju pertumbuhan pembangunan permukiman, kekejaman pemukim dan penganiayaan atas warga Palestina mengancam penyelesaian dua negara.

"Uni Eropa menyatakan keprihatinan mendalam atas perkembangan di lapangan, yang mengancam kegagalan penyelesaian dua negara," kata menteri kelompok 27 negara itu dalam pernyataan, yang dikeluarkan seusai pembicaraan di Brussels. "Kelangsungan penyelesaian dua negara harus dijaga," tambah pernyataan tiga halaman Eropa Bersatu tersebut.

Dengan mengulangi bahwa pemukiman tidak sah berdasarkan atas hukum antarbangsa, menteri itu terutama mengutuk "percepatan penanda" bangunan pemukiman sejak akhir penghentian pada 2010 dan menyatakan keprihatinan mendalam atas kekejaman pemukim dan hasutan di Tepi Barat.

Mereka juga menyuarakan keprihatinan atas penggusuran dan penghancuran rumah Palestina di Yerusalem Timur dan pencegahan kegiatan budaya, ekonomi, sosial atau politik damai Palestina.

Tentang wilayah disebut Daerah C di Tepi Barat, yang diduduki, tempat Israel memiliki kendali penuh warga dan keamanan, pernyataan itu menggaris-bawahi pemburukan keadaan hidup penduduk Palestina pada umumnya.

Sikap menteri itu menyusul laporan lembaga swadaya masyarakat, menyatakan Israel pada tahun lalu menghancurkan puluhan rumah, tangki air dan bangunan pertanian warga Palestina, yang dibangun dengan dana Eropa.

Di daerah C, Israel memberlakukan keterbatasan berlebihan atas pemerintah Palestina meningkatkan pembangunan ekonomi, kata pernyataan itu.

Dengan mengatakan masa depan Daerah C sangat penting bagi negara Palestina masa depan, karena itu adalah cadangan lahan utamanya, Eropa Bersatu mendesak Israel menghentikan penghancuran dan menyederhanakan pemberian izin bangunan.

"Eropa Bersatu akan terus memberi bantuan keuangan untuk pembangunan Palestina di Daerah C dan mengharapkan modal tersebut dilindungi bagi penggunaan pada masa depan," kata pernyataan tersebut.

Kementerian Luar Negeri Israel mengeluarkan pernyataan mengecam tanggapan Eropa Bersatu itu, yang mereka katakan "termasuk daftar panjang pernyataan dan kecaman, yang didasarkan atas gambaran sepotong, bias dan sepihak dari kenyataan di lapangan".

"Paparan umum seperti itu tidak memberikan iuran untuk memajukan upaya (perdamaian) tersebut," kata pernyataan itu.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement