Kamis 31 May 2012 19:48 WIB

Oposisi : Rencana Perdamaian Kofi Annan di Suriah Telah Gagal

Rep: Lingga Permesti/ Red: Dewi Mardiani
Kofi Annan
Foto: AFP
Kofi Annan

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Tentara Pemberontak Pembebasan Suriah (FSA) mendesak utusan PBB dan Liga Arab, Kofi Annan, untuk mengumumkan rencana perdamaian yang disusunnya telah gagal, Rabu (30/5). Hal ini dapat memungkinkan pemberontak untuk menyerang Presiden Bashar al-Assad.

Pemimpin FSA juga menolak batas waktu 48 jam yang dideklarasikan perwira FSA Kolonel Qassim Saadeddine untuk Suriah memenuhi rencana perdamaian Assad. "Kami ingin Kofi Annan mengeluarkan deklarasi kegagalan rencana perdamaiannya. Sehingga, kita bebas melakukan setiap operasi militer," kata Assad kepada saluran satelit pan-Arab dan dilansir Alarabiya.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mendesak Suriah untuk menghormati komitmennya terhadap rencana perdamaian yang diusulkan oleh  Kofi Annan setelah pembantaian di Houla. "Saya menuntut bahwa pemerintah Suriah bertindak atas komitmennya terhadap rencana perdamaian Annan," kata Ban pada sebuah forum di Istanbul.

Sebelumnya, (FSA) memberi tenggat waktu selama 48 jam kepada Presiden Bashar al-Assad untuk mematuhi rencana perdamaian internasional PBB, Rabu (30/5). Ultimatum dikeluarkan setelah tim pemantau PBB melaporkan penemuan 13 mayat diikat dan ditembak di timur Suriah.

Saadeddine dari FSA mengatakan Assad harus melakukan gencatan senjata, mempermudah akses pemantau, bantuan kemanusiaan, dan wartawan. Jika tidak ada respon dari Suriah hingga Jumat, pihaknya akan mempertimbangkan untuk tidak terikat dengan rencana perdamaian. Pihaknya akan membela dan melindungi warga sipil dengan caranya sendiri.

Saadeddine juga meminta rezim Assad harus ikut ke dalam perundingan yang nyata dan serius untuk menyerahkan kekuasaan kepada masyarakat Suriah melalui PBB.  FSA minim senjata dan tidak sebanding dengan senjata berat dan tanks yang dimiliki oleh pasukan rezim. Tetapi PBB telah mengkonfirmasi akan meneruskan pengawasan disejumlah lokasi penting dibeberapa kota, dan juga daerah pinggiran.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement