Kamis 14 Jun 2012 20:52 WIB

Muslim Rohingya Minta Perhatian Suu Kyi

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Karta Raharja Ucu
  Sejumlah warga muslim Rohingya naik perahu menyeberangi sungai Naf, untuk melintasi perbatasan dari wilayah Myanmar ke Bangladesh, di kota Teknaf sebelah Selatan Bangladesh  . (Reuters)
Sejumlah warga muslim Rohingya naik perahu menyeberangi sungai Naf, untuk melintasi perbatasan dari wilayah Myanmar ke Bangladesh, di kota Teknaf sebelah Selatan Bangladesh . (Reuters)

REPUBLIKA.CO.ID, SITTWE -- Muslim Rohingya Myanmar yang tinggal di kamp-kamp pengungsian di Bangladesh, meminta pejuang demokrasi Aung San Suu Kyi berbicara untuk membantu mengakhiri penindasan yang mereka dapatkan. Bangladesh yang berbatasan dengan Myanmar adalah rumah bagi sekitar 300 ribu pengungsi Rohingya, dimana sekitar sepersepuluh dari mereka hidup dalam kondisi memprihatinkan dalam kamp bantuan PBB.

Sedikitnya 25 orang tewas dan 41 orang lainnya terluka dalam kerusuhan lima hari antara umat Budha dan Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine. Sekitar 1.600 rumah Muslim Rohingya juga dibakar.

"Kami meminta perlindungan kepada PBB, negara-negara lain, pemerintah Myanmar dan terutama untuk Suu Kyi," ujar pemimpin pengungsi Rohingya yang tinggal di kamp Nayapara di kota perbatasan Teknaf, Mohammad Islam kepada AFP.

Islam menyebut, sejauh ini Suu Kyi belum melakukan atau mengatakan apapun untuk membantu para Muslim. Padahal, Muslim Rohingya, termasuk orangtuanya mendukung Suu Kyi dalam pemilihan umum 1990. Seperti rakyat Myanmar lainnya, ia hanya diam mengenai hak Muslim Rohingya.

Dalam kunjungan pertamanya di luar Myanmar dalam 24 tahun, pada bulan lalu, Suu Kyi bertemu ribuan pengungsi Myanmar yang tinggal di kamp perbatasan Thailand. Ia berjanji untuk mencoba melakukan apapun yang ia bisa untuk membantu mereka kembali ke rumah dan bersumpah tidak akan melupakan mereka.

Islam mengatakan, sementara Suu Kyi menyoroti nasib pengungsi Myanmar lainnya yang  sebagian besar orang Karen, Muslim Rohingya sudah tidak mempunyai harapan lagi. "Kami mendengar hubungan antara pemerintah dan Suu Kyi telah diperbaiki dan kini negara mengalami reformasi. Tapi untuk Rohingya perubahan ini tidak berarti apa-apa," kata Islam.

sumber : AP/AFP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement