Ahad 17 Jun 2012 14:59 WIB

Putra Mahkota Arab Saudi Wafat

Rep: Lingga Permesti/ Red: Dewi Mardiani
Pangeran Nayef yang menjadi Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi
Foto: Antarafoto
Pangeran Nayef yang menjadi Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH--Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Nayef bin Abdulzziz al-Saud, meninggal di Jenewa, Sabtu (16/6). Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Saudi Osama Nogali, jenazah Nayef akan tiba di Jeddah, Arab Saudi, Ahad (17/6) dan akan dimakamkan setelah doa sore di Makkah.

"Ini berita yang mengejutkan. Kami semua tahu kesehatan dia memang lemah, tapi tetap kematian ini mengejutkan," kata Osama. "Kami belum tahu penyebab kematian dia."

Sementara Kantor Berita Saudi merilis pernyataan Royal Court, "Duka rakyat Saudi untuk Pangeran. Semoga Allah memberkati jiwanya dan membalas pengabdiannya untuk agama dan tanah air."

Presiden Amerika Serikat Barack Obama merilis pernyataan belasungkawa pada Sabtu waktu setempat. "Di bawah kepemimpinannya, Amerika Serikat dan Arab Saudi mengembangkan kemitraan yang kuat dan efektif dalam memerangi terorisme, yang telah menyelamatkan nyawa rakyat Amerika dan Saudi tak terhitung jumlahnya," kata Obama.

Pangeran Nayef merupakan menteri dalam negeri sejak 1975. Ia adalah pewaris Raja Saudi Abdullah dan diangkat sebagai putra mahkota sejak Oktober 2011 setelah kematian kakaknya, Putra Mahkota Sultan. Pangeran Nayef berada di Swiss sejak Mei untuk tes kesehatan.

Alarabiya melaporkan bahwa pangeran akan dimakamkan pada Ahad dan doa bersama akan diselenggarakan di Masjidil Haram, Makkah. Tidak seperti monarki di Eropa, garis kekuasaan tidak langsung dari ayah ke anak tertua, tetapi berdasar garis saudara yang merupakan keturunan Ibnu Saud yang meninggal pada 1953.

Nayef merupakan putra mahkota selama lebih dari tiga dekade. Ia menjalin hubungan yang baik di seluruh kawasan Arab. Ia lahir di barat kota Taif pada 1933. Kemudian, ia segera mengabdi ke publik saat menjadi Gubernur Riyadh saat usianya menginjak 20 tahun. Kakaknya, Fahd, membawanya ke kementerian dalam negeri. Saat Fahd menjadi putra mahkota, dia diangkat menjadi wakil menteri pada 1970 dan menteri lima tahun kemudian.

Nayef dipuji atas usahanya menumpas milisi Alqaidah dalam beberapa tahun. Ia menghentikan gelombang serangan Alqaidah terhadap kerajaan pada 2003 hingga 2006. Akibatnya, para pemimpin Alqaidah dan para anggotanya melarikan diri ke selatan Yaman. Nayef juga membongkar sumber dana untuk Usamah bin Ladin.

sumber : AP/Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement