Kamis 05 Jul 2012 16:15 WIB

Polemik Teknologi Garis Gawang Segera Berakhir?

Teknologi garis gawang (Ilustrasi)
Teknologi garis gawang (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH - Perdebatan selama lebih dari satu dekade mengenai penggunaan teknologi garis gawang kemungkinan berakhir pada Kamis ini. Para pembuat peraturan sepak bola melakukan pertemuan yang diharapkan menghasilkan keputusan mengenai isu yang menjadi fokus agenda pertemuan mereka.

Dewan Asosiasi Sepak bola Internasional (IFAB) pada prinsipnya menyetujui teknologi garis gawang pada Maret, sambil menunggu hasil tes lanjutan yang dilakukan oleh dua perusahaan terhadap sistem itu. Hasil tes akan dipaparkan pada pertemuan Kamis, di markas besar FIFA.

Terdapat delapan hak suara di IFAB, dengan delapan hak suara merupakan milik FIFA dan sisanya - masing-masing satu hak suara - dimiliki oleh asosiasi Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara, dengan diperlukan mayoritas tiga perempat untuk menyetujui perubahan pada peraturan.

Alex Horne, Sekretaris Jenderal FA, mengatakan pada Maret, "Kami berharap, menyusul keputusan pada ujian-ujian di EMPA (laboratorium pengujian Swiss), bahwa satu atau lebih perusahaan akan memenuhi kriteria, dan kami akan memasukkannya dalam peraturan pada Juli."

Sejak saat itu, presiden FIFA, Sepp Blatter, telah menegaskan dukungan federasinya untuk teknologi itu, menyusul insiden pada Piala Eropa 2012 ketika tembakan dari pemain Ukraina, Marco Devic, terlihat telah melintasi garis gawang sebelum dikeluarkan oleh bek Inggris, John Terry.

"Setelah pertandingan di malam terakhir, GLT (Teknologi Garis Gawang) bukan lagi sebuah alternatif melainkan keperluan," demikian tulis sang presiden FIFA, yang sebelumnya tidak mendukung ide itu, namun kemudian mengubah pandangannya menyusul gol Frank Lampard yang tidak disahkan pada Piala Dunia 2010.

Dua sistem telah diuji, yakni Hawk-Eye, perusahaan Inggris yang menggunakan kamera, dan GoalRef, perusahaan Denmark-Jerman yang menggunakan medan magnet di lapangan.

Oposisi utama penggunaan teknologi garis gawang adalah badan sepak bola Eropa, UEFA, yang pada Sabtu lalu meminta keputusan akhir untuk ditunda. Presiden UEFA, Michel Platini, memilih sistem perwasitan berisi lima orang, yang termasuk dua asisten wasit untuk mengawasi garis gawang dan hal ini juga dapat diadopsi IFAB pada Kamis.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement