Jumat 13 Jul 2012 19:26 WIB

Qolbun Syakirun

Berdoa (Ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA
Berdoa (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Assalamu’alaikum di manapun Anda berada,

Selamat bergabung dalam acara intermezzo at Tafakur iHAQi atau sekilas renungan (Integrated Human Quotient) bersama saya erickyusuf. Dengan tema “Qolbun syakirun.”

Bismilahirahmannirahiim,

Qolbun syakirun dapat diartikan dengan Hati yang selalu bersyukur. Secara pemahaman luas bisa kita artikan selalu menerima dengan rasa bersyukur apapun yg telah Allah SWT berikan kepada kita dengan ikhlas.

Ada baiknya sebelum berlanjut kita bahas terlebih dahulu makna & definisi qolbu. Hati dinamakan Qolbun karena cepat dan dahsyatnya mengalami pergolakan atau berbolak-balik dan senantiasa terombang-ambing. Dalam hal ini Rosul SAW bersabda ;

Innama summayal qolbu min taqolubihi, innama ma tsalu qolbi kama tsali risyatin mu’allaqoti fii ashli syajaroti yuqollabuhar-royhu thohron libthn "Sesungguhnya dinamakan qolbun karena gampang berbolak-balik. Sesungguhnya perumpamaan hati adalah seperti bulu yang tergantung di atas pohon yang dapat di bolak-balikkan hembusan air, ke kiri dan ke kanan". (HR. Ahmad: 4/408 dan dalam Shohih Jami': 2365).

Di dalam riwayat lain disebutkan: Ma tsalu qolbi kama tsali risyatin bil ardhi fulati yuqollabuhar-royhu thohron libathn "Perumpamaan hati seperti bulu yang ada di tanah lapang yang di bolak-balikan oleh angin, ke kiri maupun ke kanan". (HR. Ibnu Abi 'Ashim dalam kitab Sunnah:227 dan isnadnya Shohih).

Sedangkan kata syukur terambil dari mashdar kata kerja syakaro – yasykuru- syukron. kata syakaro dapat diartikan ‘membuka’ sehingga ia merupakan lawan dari kata kafaro/kufur yang berarti ‘menutup’ atau ‘melupakan nikmat dan menutup-nutupinya’. Jadi, membuka atau menampakkan nikmat Allah SWT antara lain di dalam bentuk memberi sebahagian dari nikmat itu kepada orang lain, sedangkan menutupinya adalah dengan bersifat kikir.

Dari pengertian tersebut maka syakaro – yasykuru- syukron dapat juga diartikan mengandung makna antara lain pujian atas kebaikan dan penuhnya sesuatu. Pertama, pujian karena adanya kebaikan yang diperoleh, yakni merasa ridho dan puas sekalipun hanya sedikit.

Kedua, kepenuhan dan ketabahan, seperti pohon yang tumbuh subur. kata syukur mengisyaratkan, “Siapa yang merasa puas dengan yang sedikit maka ia akan memperoleh sesuatu yang banyak, lebat, dan subur”. Al-Asfahani menyatakan bahwa kata syukur mengandung arti gambaran di dalam benak tentang nikmat dan menampakkannya ke permukaan.

Dan dalam konteks Qolbun syakirun, pribadi atau hati yang selalu bersyukur, maka kita perlulah memahami salahsatunya ayat "Qod 'aflahal mu'minun" : sesungguhnya beruntunglah org2 yg beriman (Al mu’minun 23;1). Mengapa beruntung?. Karena setiap peristiwa apapun itu yg ditimpakan oleh Allah terhadap hambanya yang beriman adalah sebuah keberuntungan bagi dirinya. Apapun bentuknya. Tetapi kuncinya tentu jika hambanya ikhlas. Ikhlas dalam artian memurnikan. Yaitu “muklisina lahud din”: memurnikan keta'atan kepadaNYA dalam melaksanakan perintah dan larangan Alloh SWT dalam kesehariannya.

Ilustrasinya jika dia ditimpakan kesenangan, org yg beriman akan ikhlas & bersyukur dengan memuji Alloh. Seraya berdoa serta membagikan ridzki atau kesenangan atau nikmatnya kepada hamba lainnya. "Wa ammal bi ni'mati Rabbika fahaddist" : dan terhadap nikmat Tuhan-MU, maka hendaklah kamu sebarkan. (Ad Dhuha : 11).

Karena itu Alloh pun akan menambah rezekinya bagi orang-orang yg bersyukur. Seperti dinyatakan dalam surah Ibrahim ayat 7 ; "Wa iz ta'azzana rabbukum la'in syakartum la'azi dannakum wa la'in kafartum inna 'azabi lasyadid" : dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatku), maka sesungguhnya azab KU sangatlah pedih."

Dan jika Alloh menimpakan musibah kpdnya, maka merekapun bersimpuh, berdoa memohon kepadaNYA agar musibah tersebut menjadi penghapus dosa2nya, serta menjadikan mereka hamba-hamba yang selalu mengingat Allah. Karena beruntunglah orang-orang yang selalu mengingat Alloh. "Qod 'aflahaman tazakka, wa dzakaros ma Rabbihi fa sholla":  "sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri(dengan beriman) dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia Shalat atau berdoa." (Al 'Ala:14-15).

 

Dalam hadist dinyatakan bahwa : Rasullullah bersabda "janganlah kamu sekalian terlalu bersedih dan tetaplah berbuat kebaikan krn dlm setiap musibah yg menimpa seorg muslim terdapat penghapusan dosa bahkan bencana kecil yang menimpanya atau karena sebuah duri yang menusuknya." hadist yang diriwayatkan imam Muslim (shahih muslim no.4673)

Karena itulah beruntunglah setiap orang-orang yang mempunyai hati yang selalu bersyukur. Musibah sekecil apapun jika kita ikhlas menerimanya, InsyaAllah akan menjadi penghapus dosa-dosa kita. Kesedihan dan kesenangan adalah ujian, apapun yang kita alami didunia ini adalah ujian. Tinggal siapa dari kita yang ikhlas menghadapi semua ujian ini, dengan tetap beramal sholeh, berbuat kebaikan terhadap sesama dan selalu mengedepankan hati yang bersyukur.

"Alladzi kholaqol mauta wal hayyaata liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amalla: yang menjadikan mati dan hidup, agar supaya DIA menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya.” (Al Mulk ; 2)

Tidaklah lebih baik dari yang berbicara ataupun yang mendengarkan, karena yang lebih baik disisi ALLOH adalah yang mengamalkannya.

Subhanakallohuma wabihamdika, asyahadu laillahaila anta, wa astagfiruka wa atubu ilaik.U

Billahi taufik wal hidayah,  Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ustaz Erick Yusuf: Pemrakarsa Training iHAQi (Integrated Human Quotient)                                            

Twitter: @erickyusuf

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement