REPUBLIKA.CO.ID, Kepakaran Al-Hakim At-Tirmidzi di bidang tasawuf tak lagi diragukan. Karya-karya tokoh yang memiliki kesamaan nama belakang dengan salah satu imam periwayat hadis terkemuka, Imam Tirmidzi, itu pun cukup banyak.
Imam Tirmidzi bernama lengkap Al-Hafizh Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa bin ad-Dahhak as-Sulami at-Tirmidzi. Penulis kitab Sunan tersebut wafat pada 279 H. Sementara, Al-Hakim At-Tirmidzi, wafat pada 320 H.
Karya yang pernah ditulis Al-Hakim di bidang spiritual cukup banyak. Ada Iilal Asy Syari’ah, Ilal Al Ubudiyyah, Syarh As Shalat wa Maqashiduha, juga Alhajju wa Asraruhu.
Di antara karya-karya Al-Hakim, mahakaryanya yang tersohor adalah Khatmul Awliya. Ada pula beberapa karyanya yang kurang begitu populer, yaitu kitab Bayan Al Farq Bain As Shadr, Al Qalb, Al Fuadu, dan Al Lubb.
Kitab yang naskah manuskripnya ditemukan di Perpustakaan Dar Al Kutub, Mesir, tersebut menjelaskan perbedaaan makna dari kata shadr, qalb, fuad, dan lubb berikut penggunaannya.
Pemaknaannya terhadap deretan kata tersebut dimulakan dengan mengutip ayat-ayat yang secara langsung memakai kata-kata itu. Guna memperkuat pemaparannya, ia juga menyertakan hadis-hadis pendukung.
Al-Hakim yang lahir dan dibesarkan di Tirmidz— sebuah daerah yang kini berada di wilayah Uzbekistan dan sebagian barat Kazakhstan—mengawali pembahasannya dengan menjabarkan kedudukan dan definisi qalb.
Menurutnya, terminologi qalb bersifat luas. Cakupannya meliputi semua aspek dan unsur batin yang ada dalam diri manusia. Di batin seseorang, ada perkara eksternal dan ada juga internal qalb.