REPUBLIKA.CO.ID, Banyak surat kabar dan majalah yang membuka rubrik khusus untuk membicarakan apa yang ditunggu-tunggu banyak orang, mengenai nasib baik atau nasib buruk yang akan menimpa mereka hari itu atau keesokan harinya.
Rubrik seperti itu biasanya diberi judul "Nasib anda Hari Ini", "Apa Kata Horoskop", "Anda dan Bintang Anda", dan lain-lainnya.
Biasanya rubrik tersebut memberitahukan kepada para pembaca mengenai peruntungannya menurut tanggal lahir yang dikelompokkan sesuai bintang-bintang yang terkenal, yang mereka bagi menjadi dua belas.
Sebagian orang ada yang membenarkan apa yang ditulis dalam media cetak tersebut, lalu mereka merasa gembira dan optimistis manakala ramalan itu menyenangkan mereka. Sebaliknya mereka merasa sedih dan pesimistis apabila ramalan itu memberitakan peruntungan buruk yang bakal mereka terima.
Ramalan ini kadang-kadang ada benarnya sehingga orang-orang semakin memercayainya dan menjadi semacam itikad baginya. Tetapi ada pula orang yang membacanya sekadar untuk rileks, meskipun dia tidak membenarkan dan memercayainya.
Syekh Yusuf Qardhawi menguraikan hal ini dalam kumpulan fatwanya. Qardhawi menjelaskan, Islam datang untuk melindungi manusia dari khayalan dan kebatilan dalam segala bentuknya.
Dalam hal ini Islam menghubungkan manusia dengan sunah Allah dalam hal penciptaannya, kemudian menyuruh mereka untuk menghormati dan menjaganya jika mereka menginginkan kebahagiaan di dunia dan kejayaan di akhirat.
Karena itu Islam menganggap buruk sejumlah perkara yang dikembangkan kaum jahiliah yang berupa khurafat dan khayalan, yang sama sekali tidak ada keterangan dari Allah mengenai hal itu dan tidak didasarkan atas bukti-bukti yang akurat.