REPUBLIKA.CO.ID, Perdana Menteri Ethiopia Meles Zenawi wafat dalam usia 57 tahun, Senin (20/8) kemarin. Jurubicara Uni Eropa Olivier Bailly mengatakan, Meles meninggal di sebuah rumahsakit di Brussels, Belgia, akibat infeksi mendadak.

Sebelumnya,selama beberapa minggu sebelum kematiannya, Meles tidak pernah terlihat di hadapanpublik. Spekulasi mengenai kesehatannya mulai muncul ketika ia melewatkan pertemuan puncak di Addis Ababa bulan lalu.Setelah menghilang dari publik, sejumlah laporan menunjukkan Meles telah berada dirumah sakit di ibukota Belgia karena menderita keluhan perut.

Namun laporan tersebut tidak pernah dikonfirmasi oleh otoritas Ethiopia.Dewan Menteri Ethiopia melalui sebuah pernyataan televisi mengumumkan kesedihan dan kehilangan atas kematian Meles yang mendadak.

Dewan tersebut menjelaskan, Melestelah menjalani perawatan medis di luar negeri selama dua bulan terakhir dan kesehatannya membaik.

“Namun karena infeksi mendadak yang terjadi (Ahad, 19/8), ia kembali ke rumah sakituntuk perawatan darurat,” kata pernyataan tersebut, seperti dikutip BBC. Setelah menerima penanganan intensif, Meles meninggal sekitar pukul 23.40.

Meles mengambil alih kekuasaan sebagai pemimpin pemberontak yang menggulingkan pemimpin komunis Mengistu Haile Mariam pada 1991. Ia dianggap sebagai ujung tombak pembangunan ekonomi di Ethiopia. Wakilnya, Hailemariam Desalegn, yang juga menteri luar negeri Ethiopia, akan menggantikan Meles memimpin pemerintahan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika