Ahad 02 Sep 2012 15:25 WIB

Gara-gara Musik, Nenek Ini 4 Kali Ditahan Polisi

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Dewi Mardiani
Nenek pecinta musik rock and roll, Joyce Coffey, yang ditangkap empat kali dalam sehari di AS.
Foto: belfasttelegraph.co.uk
Nenek pecinta musik rock and roll, Joyce Coffey, yang ditangkap empat kali dalam sehari di AS.

REPUBLIKA.CO.ID, Mungkin Joyce Coffey, memang penggemar rock and roll sejati. Keranjingannya itu membuat dia harus berurusan dengan kepolisian New Hampshire, Amerika Serikat. Hanya dalam 26 jam, wanita 53 tahun tersebut empat kali berurusan dengan polisi.

Kepolisian setempat mengatakan, pada selasa (25/8) sore, dia asyik mendengarkan lagu-lagu dari kelompok musik AC DC. Saat playlist di perangkat elektroniknya memainkan single hit ''Highway to Hell'' dari band era 1970-an itu, sontak ia mengeraskannya volume sound system sampai ke batas maksimal. '

'Penduduk di Epping melaporkan merasa terganggu dengan keras suara musik dari rumahnya. Kami memberi peringatan,'' kata seorang polisi, seperti dikutip WMUR-TV, dan dilansir NBCNews, Sabtu (1/9).

Peringatan itu tak membuat Joyce jera, bahkan membuatnya senewen, tidak menggubris teguran tersebut, dan memaksa polisi menghentikan musik secara paksa satu jam setelah teguran pertama. ''Kami terpaksa membawanya (ke kantor polisi) untuk ditahan,'' terang polisi itu. Karena tidak memiliki catatan kriminal, dan dengan jaminan 500 dolar AS, wanita paruh baya itu dibebaskan dengan catatan.

Tidak berhenti di situ, empat jam setelah bebas, masyarakat di Epping kembali melaporkannya karena aktivitas serupa. Dia terpaksa mengocek uang 1.000 dolar AS untuk jaminan. ''Dia ditahan lagi sekitar pukul 21.20 (waktu setempat), karena tidak mau mengecilkan (suara sound system-nya),'' ujar polisi.

Kepolisian mendatangi lagi rumahnya, Rabu dini hari. Bedanya, kali ini Joyce bersenang-senang bersama kelompok musik Guns and Roses di playlist perangkat elektroniknya. Karena tengah malam, mungkin menyebabkan penduduk sekitar merasa lebih terganggu. ''Sepertinya dia (Joyce) memang penggemar musik keras,'' kata seorang polisi yang sedang berjaga.

Polisi kembali membebaskannya dengan uang jaminan 10 ribu dolar AS. Kepolisian menganggap tidak dapat memenjarakan Joyce. Sebab perbuatannya hanya mengganggu kesopanan di masyarakat dan karena kekesalan yang memuncak setelah berurusan dengan kepolisian. Saat Rabu pagi, kepolisian terpaksa memborgolnya dan kembali menggiringnya ke kantor polisi. Kali ini dia ditahan karena perbuatan pidana, setelah keponakannya melaporkannya.

''Dia (Joyce) melemparkan sebuah wajan ke muka keponakannya,'' kata polisi. Hingga sekarang Joyce masih mendekam di sel tahanan dan diancam telah membahayakan orang lain. Kepolisian tidak dapat membebaskannya walau dengan uang jaminan sekali pun. Pejabat setempat mengatakan, dia akan diadili 15 Oktober mendatang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement