Kamis 06 Sep 2012 19:44 WIB

Ummu Ma'bad Al-Khuza'iyah, Sang Penutur Sifat Rasul (1)

Rep: Heri Ruslan/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: fundapk.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, September 622 M. Secara diam-diam, Rasulullah SAW bersama Abu Bakar RA, Amir bin Fahira dan seorang penunjuk jalan bernama Abdullah bin Uraiqith bergegas meninggalkan Makkah menuju Madinah.

Duabelas tahun sudah Rasulullah menyebarkan agama Allah di Kota Makkah, namun tekanan dari kafir Quraisy kian gencar.

Bahkan, kaum kafir Quraisy berniat untuk membunuh Rasulullah beserta sahabatnya yang telah masuk Islam.

Guna menghindari kekejaman kafir Quraisy, Rasulullah pun kemudian hijrah ke kota Madinah. Tanpa perbekalan yang memadai, Rasulullah berangkat menuju Madinah.  Sebuah perjalanan yang tak mudah dan tak juga ringan.

Seperti diuraikan dalam buku “Perempuan-perempuan Mulia di Sekitar Rasulullah” yang ditulis Muhammad Ibrahim Salim, di tengah perjalanan menuju Kota Madinah, rombongan Rasulullah lewati sebuah kemah milik seorang wanita tua bernama Ummu Ma'bad di wilayah Qudaid antara Makkah dan Madinah. 

Saat itu, Ummu Ma'bad sedang duduk di dekat kemahnya. Lantaran perbekalan yang minim, rombongan Rasulullah pun singgah ke kemah Ummu Ma'bad.

Rasulullah dan sahabatnya ingin membeli daging dan kurma dari Ummu Ma'bad. Namun,  mereka tidak mendapatkan apa-apa. Saat itu, wilayah Qudaid sedang didera musim paceklik.

Lalu Rasulullah melihat seekor kambing yang ada di dekat kemah Ummu Ma'bad. Beliau pun bertanya, “Kambing betina apa ini wahai, Ummu Ma’bad?”

Ummu Ma'bad menjawab, “Kambing betina tua yang sudah ditinggalkan oleh kambing jantan.”

Rasulullah kembali bertanya, “Apakah ia masih mengeluarkan air susu?”

“Bahkan ia tak mengandung air susu sama sekali,” jawab Ummu Ma'bad.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement