REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Dua seniman sepakbola saat ini masih menyuguhkan persaingan antaran superstar Real Madrid, Cristiano Ronaldo, dan megabintang Barcelona, Lionel Messi. Presiden Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), Sepp Blatter, melontarkan pujian kepada kedua penyihir lapangan hijau tersebut.
Meski dikalahkan Andres Iniesta dalam perebutan gelar Pemain Terbaik Eropa 2011/2012, keperkasaan Messi dan Ronaldo tak mengendur. Blatter menyebut kedua pemain itu adalah legenda hidup sepak bola dunia.
"Ronaldo ingin menjadi jenderal di lapangan. Sementara Messi seperti pesulap," kata Blatter kepada Marca.com, Sabtu (8/9).
Ya, bukan tanpa alasan pria berpaspor Swiss itu mengapungkan pujian kepada Messi dan Ronaldo. Dalam beberapa tahun terakhir, keduanya menjadi buah bibir para penggemar sepak bola sejagat raya. Sebab keduanya dianugerahi Tuhan talenta luar biasa dalam mengolah si kulit bundar. Rivalitas tanpa batas keduanya semakin seru manakala Ronaldo dan Messi juga bersaing di level klub dan individu.
Dari catatan prestasi individu, Messi sedikit di atas Ronaldo. Pun dengan torehan gelar bersama klub. Keduanya hanya seimbang di level timnas, dimana Messi dan Ronaldo belum mampu mempersembahkan gelar Piala Dunia. Tapi, medali emas Olimpiade Beijing 2008 Messi bersama Timnas Argentina, lagi-lagi membuat Ronaldo sedikit tertinggal.
Tengok saja musim 2009/2010, Messi sukses menghantarkan Barca juara La Liga Spanyol, plus menyabet gelar pencetak gol terbanyak setelah membukukan 34 gol dari 35 pertandingan. Di musim selanjutnya, kapten Timnas Argentina itu Barca mempertahankan gelar La Liga. Tapi di musim ini, Messi gagal mempertahankan gelarnya sebagai mesin gol paling mematikan di tanah Matador. Ronaldo menyalip Messi sebagai El Pichichi setelah menorehkan 40 gol dalam 38 laga.
Musim 2011/2012, giliran Ronaldo unjuk gigi. Pesepakbola termahal sejagat itu akhirnya mengantarkan El Real merengkuh titel La Liga ke-32 sepanjang sejarah klub. Meski begitu CR7 harus merelakan gelar predator kotak penalti ke tangan Messi. Raihan gol penyerang asal Portugal itu ditelikung Messi.
Meski menyanjung Messi dan Ronaldo, Blatter ternyata menyimpan satu nama pesepak bola yang menurutnya tidak akan tergantikan. Sosok itu adalah legenda Madrid, Alfredo di Stefano. "Di Stefano," kata Blatter, "Merupakan yang terbaik. Ketika masih melatih sebuah klub kecil di Swiss, saya mengganti garis-garis di seragam tim menjadi putih-putih karena Di Stefano dan Real Madrid."