Rabu 12 Sep 2012 17:40 WIB

Barcelona, Pusat Peradaban Islam di Iberia (1)

Rep: Agung Sasongko/ Red: Hafidz Muftisany
Direktur Pusat Kebudayan Islam, Catalan Islamic Cultural Center, Salim Benarama
Foto: gulfnews
Direktur Pusat Kebudayan Islam, Catalan Islamic Cultural Center, Salim Benarama

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA--Pada masa kejayaan, Barcelona merupakan salah satu pusat peradaban Islam di jazirah Iberia. Sekarang, kejayaan yang sempat menghilang kembali hidup, tumbuh dan berkembang. Data statistik Dewan Kota Barcelona, menyebutkan jumlah Muslim Barcelona mencapai 500 ribu jiwa, atau hampir sepertiga Muslim Spanyol.

Tak hanya itu, lebih dari 11 masjid dan 30 komunitas Muslim dari berbagai negara berada di kota ini. Catalan Islamic Cultural Center menjadi pusat dari rintisan dakwah Islam di tanah Catalan. Direktur Pusat Kebudayan Islam, Catalan Islamic Cultural Center, Salim Benarama, 33 tahun, mengungkap hampir selusin masjid berdiri di Barcelona.

Kebanyakan berada di Apartemen dan garasi. Keberadaan masjid itu mempengaruhi geliat dakwah Islam. "Tahun ini saja, lebih dari 170 warga Barcelona yang memeluk Islam," papar dia seperti dikutip gulfnews.com, Rabu (12/9).

Melihat bangunan Islamic Center, tampak pintu yang terbuat dari kayu dengan guratan seni Islam. Di langit-langit,  terdapat petikan surat Surrah Al Hujurat [49:13] "Kami ciptakan kami dari seorang laki-laki dan perempuan, dan membuat kalian menjadi bersuku-suku dan berbangsa-bangsa supaya kalian salling mengenal satu sama lain,". Turun ke bawah, tampak pembangunan Islamic tengah berlangsung.

Nantinya, pada bagian bawah ini diperuntukkan untuk masjid. Apabila selesai, masjid ini mampu menampung 1.300 jamaah. Bentuk bangunannya mengikuti gaya Andalusia.

sumber : gulfnews
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement