REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Pertamina (Persero) akan mengoperasikan satu unit kapal elpiji raksasa berkapasitas 40.000 ton pada Oktober 2013.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya di sela penyelenggaraan Forum Elpiji Dunia di Nusa Dua, Bali, Kamis mengatakan, kapal jenis "very large gas carrier" (VLGC) itu akan menjadi pertama milik Pertamina.
"VLGC tengah dikerjakan di sebuah galangan kapal di Korea Selatan. Pada Oktober tahun depan sudah tiba dan melayani pendistribusian elpiji," katanya.
Menurut dia, saat ini Pertamina sudah mengoperasikan tiga unit VLGC yang masing-masing berkapasitas 40,000 ton, namun masih sewa.
Hanung mengatakan, pihaknya akan memperkuat infrastruktur untuk mengantisipasi pertumbuhan konsumsi elpiji 5-6 persen per tahun.
Selain VLGC, Pertamina juga tengah membangun terminal LPG jenis "refrigerated" di Tanjung Sekong, Merak, Banten berkapasitas 2x80.000 ton senilai 250 juta dolar. "Terminal akan mulai beroperasi tiga tahun ke depan," ujarnya.
Saat ini, disain rinci sudah selesai. Selain Merak, Pertamina akan membangun terminal serupa di Jawa Timur. "Di tambah, terminal yang berkapasitas lebih kecil yakni 10.000 ton akan dibangun di Medan, Padang, dan Makassar," katanya.
Total konsumsi elpiji nasional sudah menembus lima juta ton yang terdiri dari subsidi jenis tabung 3 kg sebesar 3,8 juta ton dan nonsubsidi (12 kg, 50 kg, dan curah) 1,6 juta ton.
Pasokan elpiji berasal dari dalam negeri 2,2 juta ton dan impor 2,8 juta ton.