Jumat 14 Sep 2012 21:05 WIB

Ulama Internasional Ramaikan Munas NU

Rep: M Akbar/ Red: Hafidz Muftisany
Nahdatul Ulama
Foto: Yudhi Mahatma/Antara
Nahdatul Ulama

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sebanyak 26 ulama internasional dipastikan hadir pada acara Musyawarah Nasional Alim Ulama Nahdlatul Ulama (Munas NU) di Cirebon. Selain itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dipastikan hadir pada 17 September mendatang.

"Ulama-ulama dari luar negeri ini berasal dari beberapa negara seperti Turki, Aljazair, Maroko, dan Insya Allah juga ada dari Yaman," kata Sekjen NU, Marsudi Syuhud, di Cirebon, Jumat (14/9).

Marsudi mengatakan, hadirnya para ulama dari luar negeri ini memiliki manfaat yang sangat penting. Bagi Indonesia dan NU, kata dia, akan memberikan sharing pengetahuan dan referensi keilmuan tentang Islam. "Lalu bagi mereka, bisa hadir di sini memberikan manfaat karena mereka membutuhkan juga contoh bagaimana Islam di Indonesia, terutama juga NU dengan bentuknya yang moderat."

Untuk acara pembukaan Munas pada Sabtu akan dibuka oleh Rois Am PBNU, KH Sahal Mahfudh. Munas ini dilakukan di Pondok Pesantren Kempek Palimanan Cirebon hingga 17 September mendatang.

Adapun agenda dari Munas kali ini, Marsudi mengatakan, NU akan melakukan sejumlah kajian terhadap Undang-Undang yang dianggap masih merugikan masyarakat.

Diantara UU yang akan masuk agenda dalam pembahasan Munas ini, kata Marsudi, adalah UU tentang Migas, Air, Pangan, Bank Indonesia hingga Pendidikan. ''Outputnya berupa semacam fatwa yang akan mengikat bagi orang beragama, terutama para warga NU,'' ujarnya.

Sementara itu hingga Jumat (14/9) malam, sudah Baru hadir sekitar 900 partisipan yang berasal dari 19 wilayah. Untuk target peserta Munas dan Konbes ini, Marsudi menargetkan, akan dihadiri oleh 3 ribu-an peserta yang berasal dari seluruh Indonesia dan luar negeri. ''Kita optimistis jumlah peserta itu akan terpenuhi.''

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement