Jumat 07 Feb 2020 09:37 WIB

IFC Gandeng Kemenkop Pasarkan Produk Halal UKM

IFC mewadahi sekitar 400 brand lokal yang sebagian besar UKM.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Produk berlabel halal MUI  (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Produk berlabel halal MUI (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menggandeng Indonesian Fashion Chamber (IFC). Tujuannya, agar bisa mendatangkan buyer asing melalui penyelenggaraan acara skala internasional secara rutin demi memasarkan produk UKM berbasis halal termasuk fashion Muslim dan kuliner.

“Kami berharap kolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM bisa menggelar event berskala internasional,” kata National Chairman IFC Ali Charisma, melalui siaran pers yang diterima Republika pada Jumat, (7/2). Ia menambahkan, untuk pengembangan bisnis, IFC sudah memiliki perhelatan Muslim Festival (Muffest) yang diharapkan bisa diadopsi sekaligus dikolaborasikan dengan program di Kemenkop UKM.

Baca Juga

Menurut Ali, Indonesia memang harus memiliki acara berskala internasional secara rutin setidaknya dua kali dalam satu tahun. Supaya dapat mendatangkan buyer asing.

IFC yang mewadahi sekitar 400 brand lokal yang sebagian besar UKM pun, lanjutnya, mengaku sangat terbantu jika ada pameran atau festival yang mendatangkan buyer asing. Dengan begitu tidak perlu melakukan branding langsung di luar negeri yang memakan biaya besar.

“Kalau tidak mempunyai event yang berskala internasional untuk membranding Indonesia sebagai pusat mode dunia kami khawatir bisnis atau industri ini tidak bisa berkembang,” katanya. Atas dasar itu, IFC menyatakan siap berkolaborasi dengan Kemenkop UKM agar bisa menggelar berbagai acara promosi skala internasional.

“Kami berharap bisa berkolaborasi di pembentukan koperasi yang bisa melahirkan brand. Diharapkan brand tersebut bisa bersaing dengan brand-brand yang sekarang menguasai pasar internasional,” katanya.

IFC, kata dia, selama ini menonjolkan karya produknya pada kekuatan lokal supaya memiliki pembeda yang khas dengan brand internasional. Organisasi tersebut dalam mewadahi anggotanya juga melakukan sejumlah program untuk anggotanya di antaranya inkubasi, pelatihan, serta pengembangan bisnis.

Sementara, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria Simanungkalit mengatakan, Kemenkop turut menggandeng kementerian lain  seperti Kementerian Luar Negeri demi menyelenggarakan event berskala internasional. Ini sekaligus mendukung pelaku UMKM yang tergabung dalam IFC.

Pihaknya sendiri memiliki event bertajuk Halal Festival yang juga akan digelar seiring agenda Halal Summit yang diinisiasi Kemenlu dan akan mengundang banyak buyer asing.Dengan begitu tahun ini akan dapat digelar dua event skala dunia yakni Muffest 2020 pada 20 Februari 2020 di Jakarta dan Halal Festival 2020 pada 25 Oktober sampai 2 November 2020 di JCC Jakarta.

“Jadi kita ingin membuat ini menjadi besar. Lalu menjadi event tahunan sehingga buyer punya kalender khusus ke Indonesia,” kata Victoria.

Diharapkan kedua event tersebut mampu memperluas jaringan pemasaran pelaku UKM di Indonesia termasuk anggota IFC yang kemungkinan ada sekitar 700 sampai 1000 brand lokal. Diharapkan pula transaksi langsung saat pameran bisa mencapai Rp 100 miliar lebih.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berharap dapat dilakukan kolaborasi yang lebih konkret sehingga produk UKM yang berbasis halal termasuk fashion Muslim semakin luas jangkauan pasarnya. Lebih lanjut Teten ingin upaya tersebut sekaligus mampu menggerakan industri di bidang produk halal termasuk fashion Muslim dari hulu ke hilir, menyubstitusi produk impor, bahkan mendorong berkembangnya industri pendukungnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement