REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kemenangan Indonesia 5-0 atas Brunei terancam gagal tercatat dalam agenda resmi FIFA. Pasalnya, badan sepak bola dunia itu hingga kini belum mendapat pemberitahuan resmi terkait pertandingan yang berlangsung di Bandar Sri Begawan. Bila laga ini tidak diakui, maka tim Indonesia dipastikan gagal meraih poin penuh pertama di tahun 2012.
Hingga kini, FIFA hanya mengakui empat laga Indonesia selama 2012. Keempat laga itu yakni duel melawan Bahrain, Filipina, Korea Utara, dan Vietnam. Dari empat laga sepanjang tahun 2012, Indonesia memetik dua kekalahan dan dua hasil imbang.
Selain laga melawan Brunei, FIFA juga tidak menghitung poin Indonesia kala menaklukkan Mauritania di ajang Piala An-Nakbah. Pasalnya, kejuaraan memperingati HUT Palestina itu bukan jadi agenda resmi FIFA.
Berbeda dengan laga melawan Mauritania, PSSI menilai duel Indonesia melawan Brunei harusnya dihitung sebagai agenda uji coba resmi. PSSI merujuk fakta bahwa pertandingan telah memenuhi standar FIFA, mulai dari aturan, perangkat pertandingan, serta standar Stadion. Karenanya, PSSI akan segera melayangkan surat protes ke badan sepak bola dunia itu.
"Pertandingan melawan Brunei adalah pertandingan resmi. Namun ada beberapa masalah komunikasi antara panitia pertandingan dan FIFA, sehingga beberapa hal masih perlu diperjelas," ujar Wakil Sekjen PSSI Bidang Luar Negeri PSSI, Rudolf Yesayas.
Yesayas mengaku pihaknya baru mengetahui adanya perubahan status pertandingan setelah laga usai. Menurut PSSI, perubahan secara tiba-tiba hanya diakibatkan kurangnya informasi pertandingan yang sampai ke meja FIFA.