REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Iran menyatakan tidak setuju dengan adanya penggunaan senjata kimia di negara sekutu Suriah. Hal ini diungkapkan Menteri Luar Negeri Ali Akbar Salehi di New York pada Senin (1/10) waktu setempat. 

"Jika negara manapun ... menggunakan senjata pemusnah massal, itu menandakan akhir dari validitas, kelayakan, legalitas, apa pun yang Anda namakan itu, dari pemerintah tersebut," katanya pada ceramah yang diberikan kepada para pemikir Dewan Hubungan Luar Negeri, seperti dilansir kantor berita AFP.

Pernyataan Salehi merupakan jawaban atas pertanyaan hipotetis dari yang hadir tentang reaksi Iran mengenai dampak dari senjata kimia Suriah bagi wilayah perbatasan. 

"Senjata pemusnah massal, seperti yang kita katakan itu, melawan kemanusiaan, sesuatu yang yang tidak dapat diterima," kata Salehi.

Iran merupakan negara yang pernah menderita akibat penggunaan senjata kimia Irak selama perang kedua negara pada 1980-1988 dan mengatakan pihaknya menentang semua senjata tersebut, meski negara-negara Barat dan Israel menuduh Iran berusaha membangun bom nuklir.

Ikuti Whatsapp Channel Republika