Rabu 03 Oct 2012 10:19 WIB

Irak Razia Pesawat Iran Menuju Suriah

Peta Irak.
Foto: kenraggio-com
Peta Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Irak pada Selasa (2/10) menghentikan dan memeriksa satu pesawat kargo Iran bertujuan Suriah untuk pemeriksaan senjata, tetapi diizinkan melanjutkan penerbangan karena tidak ada barang terlarang yang ditemukan, kata para pejabat Irak.

Washington telah menekan Baghdad untuk memastikan bahwa semua pesawat Iran yang terbang melalui wilayah udaranya diperintahkan untuk mendarat dan memeriksa atas kemungkinan membawa senjata. Ini adalah pertama kalinya pejabat Irak mengatakan bahwa mereka telah melakukannya.

"Kami meminta pesawat kargo Iran untuk mendarat dan pihaknya menanggapi lalu kami mencari yang dilakukan oleh para spesialis kargo udara dan badan-badan keamanan," kata Nasser Bandar, kepala otoritas penerbangan sipil Irak, kepada AFP.

"Kami tidak melihat sesuatu yang bertentangan dengan instruksi melarang transportasi senjata antara pihak Suriah dan Iran, jadi kami mengizinkan untuk melanjutkan perjalanan," katanya.

Seorang pejabat tinggi Irak mengatakan kepada AFP bahwa pesawat itu menuju Damaskus dari Teheran.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan: "Kami menganggap sangat positif bahwa pemerintah Irak mengambil langkah-langkah untuk menyelidiki kargo penerbangan di atas wilayahnya yang menuju Suriah."

"Harapan kami adalah bahwa berbagai jenis kargo akan diperiksa secara berkala, dan ini akan menjadi penangkal bagi orang yang menyalahgunakan wilayah udara Irak untuk memasukkan senjata ke Suriah," tambahnya.

Sementara itu, seorang diplomat di kedutaan Iran menegaskan pemerintah Irak telah memerintahkan pesawat kargo Iran untuk mendarat di bandara Baghdad dan mencari sesuatu di pesawat, milik Iran Air itu.

Pada 21 September, Irak menolak izin pesawat Korea Utara untuk melintas di wilayah udaranya dalam perjalanan ke Suriah atas kecurigaan akan membawa senjata dan para penasihat di sana.

Irak telah dengan tajam menghindari untuk menyerukan keberangkatan dari kantor Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang terkunci dalam perang saudara berdarah dengan pemberontak yang menentang rezimnya, dan malah mendesak mengakhiri kekerasan oleh semua pihak.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement