REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Syariah Bukopin (BSB) akan segera meluncurkan layanan gadai emas. Saat ini proses layanan baru tersebut masih menunggu izin dari bank sentral.
Bagi BSB kehadiran gadai emas tidak langsung dijadikan sebagai produk unggulan. Gadai baru akan diluncurkan sebagai pelengkap produk yang sudah ada di Bukopin Syariah. Namun demikian tentu saja BSB berharap animo masyarakat yang besar di sini.
Direktur Utama Bank Syariah Bukopin, Riyanto mengatakan layanan ini akan menggarap segmen pasar kelas menengah yang menjadi nasabah BSB.
Tentu saja produk ini akan sesuai dengan aturan yang sudah dikeluarkan Bank Indonesia, yaitu dengan maksimal plafon Rp 250 juta. Biasanya peminjam dengan plafon maksimal tersebut berasal dari masyarakat menengah.
Ia menambahkan plafon ini sudah merupakan salah satu upaya Bank Indonesia untuk meningkatkan faktor kehati-hatian perusahaan dalam memberikan pembiayaan.
Oleh karena itu, kata Riyanto, BSB tidak perlu khawatir dengan kasus-kasus yang mencuat karena BI telah melihat berbagai risiko dengan mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) terkait gadai emas.
Riyanto mengungkapkan saat ini BSB tidak menargetkan nilai untuk portofolio gadai. Produknya saja belum ada, kata dia. Bagi BSB saat ini yang paling diharapkan adalah keluarnya izin dari Bank Indonesia terlebih dulu agar perusahaan bisa menawarkan produk ke nasabah. "Produk gadai baru bisa diberi target untuk tahun depan," ujar Riyanto.