REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah calon haji Indonesia yang wafat di kota Makkah mencapai 28 orang. Menurut Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Makkah, dr Muh Ilyas Ambo Tuwo SpPD-KP, sebanyak 55 persen dari jamaah itu wafat di pemondokan dan Masjidil Haram.
''Kondisi ini sangat memprihatinkan,'' ujar Ilyas dalam acara rapat koordinasi persiapan puncak haji di kantor Misi Haji Indonesia Daerah Kerja Makkah, Ahad (14/10) malam. Menurut dia, sebanyak 30 persen jamaah yang wafat di Tanah Suci dipicu faktor kelelahan.
Ilyas mengungkapkan, banyak jamaah yang meninggal setelah beribadah secara berlebihan. ''Ada yang setelah empat kali umrah sunah kelelahan dan wafat,'' kata Ilyas. Dari sudut pandang kesehatan, kata dia, kondisi tersebut membutuhkan upaya pencegahan.
Menurut dia, jamaah yang dirujuk ke Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) sebanyak 75 persen mengalami kondisi kelelahan dan kekurangan cairan. Hal itu, kata dia, terjadi pada jamaah yang sepuh. ‘’ Orang yang sudah berusia 60 tahun ke atas, sensor lapar dan hausnya sudah sangat berkurang.’’
Berdasarkan data, kata dia, jamaah yang wafat per hari di Makkah pada Musim Haji 2012 lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut Ilyas, jumlah jamaah calon haji yang sudah mendapatkan layanan kesehatan sebanyak 5.463 orang. Saat ini, total jamaah haji yang dirawat di BPHI mencapai 75 orang.