REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Wakil Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), Brigadir Jenderal Hossein Salami menilai keberhasilan Hizbullah beberapa pekan lalu dalam menjalankan operasi pesawat tak berawak (UAV) buatan Iran menembus sistem radar dan sistem keamanan Israel membuktikan Teheran terlalu kuat di atas Tel Aviv.
"Adanya keberhasilan infiltrasi drone Hizbullah ke dalam wilayah udara dari tanah yang diduduki rezim Zionis, membuktikan bahwa perang psikologis yang dilancarkannya tidak membuahkan hasil apapun, melainkan menguatkan opini bahwa dalam mempertahankan Revolusi Islam, Iran lebih unggul atas rezim Zionis," ujarnya kepada Press TV, Kamis (18/10).
Rezim Tel Aviv, dikatakan dia sangat lemah dalam strategi pertahanan. "Mekanisme pertahanan rezim sangat rapuh dan rentan terhadap serangan balasan Iran," katanya menegaskan.
Saat ini, lanjut Hossein, Iran lebih siap daripada waktu lalu dalam hal peralatan militer dan infrastruktur, dan menekankan bahwa serangan terhadap Republik Islam akan mempercepat kehancuran rezim Israel.
Hizbullah pada pekan lalu mengirim sebuah pesawat tak berawak ke wilayah pendudukan dan menembus radar canggih dan sistem pertahanan udara Israel.
Pada Ahad (14/10) kemarin, Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi menegaskan, pesawat tak berawak itu mampu menghindari radar canggih AS dan Israel dan dikembangkan oleh Iran.
"Mengingat seringnya rezim Zionis melanggar wilayah udara Libanon, maka kita melihat, adalah hak alami Hizbullah Libanon untuk menerbangkan pesawatnya di atas Wilayah Pendudukan," tandasnya.