REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Pasukan Militer Israel dan Amerika Serikat mulai melakukan pelatihan pertahanan peluru kendali "Austere Challenge 12" pada hari ini, Ahad 21 Oktober 2012.
Pelatihan yang digadang gadang sebagai operasi militer gabungan terbesar yang pernah mereka lakoni itu melibatkan ribuan personil dan akan berlangsung selama tiga hari.
"Austere Challenge 12 adalah latihan pertahanan udara terbesar dilakukan antara militer dua negara ini," kata satu pernyataan militer Israel seperti dikutip dari kantor berita AFP.
Pelatihan bareng ini melibatkan 3.500 personil dari Komando Eropa AS dan 1.000 tentara Israel. Dari jumlah tentara AS yang terlibat, sekitar 1.000 personil akan ditempatkan di Israel sementara sisanya akan beroperasi di Eropa dan Mediterenia, kata Letjen Angkatan Udara Craig Franklin kepada wartawan pekan lalu.
Muncul dugaan, operasi yang disebut telah lama direncanakan itu sengaja dilakukan sebagai pesan kepada Iran menyangkut program nuklir yang sedang mereka kembangkan. Latihan ini juga secara kebetulan digelar ketika perang saudara melanda Suriah yang mengancam kawasan itu.
Namun para pejabat AS dan Israel membantah kalau pelatihan itu ada kaitannya dengan Iran, atau dengan perkembangan lain di Timur Tengah.
Pasukan itu akan berlatih bersama dalam sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel, versi terbaru dari rudal Patriot AS dan rudal antibalistik Arrow, yang dikembangkan bersama kedua negara. Biaya latihan itu sekitar 38 juta dolar AS, dengan Washington menanggung 30 juta dolar dari jumlah itu.